Jembatan Kerch, Simbol Kebencian yang Bisa Jadi Kunci Kekalahan Rusia di Ukraina
Jembatam Krimea adalah faktor kunci dari sukses tidaknya invasi Rusia ke tanah Ukraina.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Pasukan Ukraina telah merebut kembali 18 km persegi (7 mil persegi) selama seminggu dalam perlawanan mereka pada pekan lalu, merujuk klaim wakil menteri pertahanan Ukraina Hanna Maliar di aplikasi pengiriman pesan Telegram.
Keuntungan tersebut membuat total luas tanah -reclaim land/yang bisa direbut kembali- menjadi 210 km persegi (81 mil persegi) sejak serangan balasan Ukraina dimulai.
Maliar juga mengklaim bahwa pasukan Kyiv telah menghancurkan enam gudang amunisi Rusia dalam waktu 24 jam pada pekan lalu, sebuah pernyataan yang mengisyaratkan taktik Ukraina.
"Kami memberikan pukulan yang efektif, menyakitkan dan tepat dan berdarah ke penjajah. Kekurangan amunisi dan bahan bakar cepat atau lambat akan berakibat fatal," katanya.
Di luar itu, Moskow tahu bahwa Kyiv sangat ingin merebut kembali Semenanjung Krimea, yang diinvasi dan dianeksasi oleh Rusia pada tahun 2014.
Simbol Kebencian Ukraina ke Rusia
Bagi warga Ukraina, jembatan Kerch, yang diresmikan oleh Presiden Vladimir Putin pada 2018 di tengah kemeriahan yang meriah, adalah simbol pendudukan Rusia yang mereka sangat benci.
Ledakan Oktober lalu, yang sempat melumpuhkan jembatan, disambut euforia di seluruh Ukraina.
Perbaian pada bentang jalan yang rusak dalam waktu dua bulan menjadi indikasi pentingnya Moskow untuk membangun kembali jembatan tersebut.
Pada serangan 17 Juli ke jembatan, tidak sepenuhnya merusak bentang jembatan.
Harus dipahami, jembatan ini memiliki jalur jalan dan rel paralel.
Dari sudut pandang militer, jalur rel adalah yang paling penting: telah digunakan untuk membawa tank dan peralatan lapis baja berat lainnya ke Crimea dari Rusia.
Tidak ada tanda-tanda langsung bahwa jembatan rel telah ditabrak.
Gambar dan video yang beredar di media sosial menunjukkan bahwa serangan terbaru tidak terlalu dahsyat dibandingkan yang terakhir.
Tapi ini tidak mungkin menjadi serangan terakhir. Jembatan Kerch berada dalam jangkauan senjata seperti rudal Storm Shadow yang dipasok Inggris.
Selama itu melayani tujuan militer apa pun untuk Rusia, itu akan tetap menjadi perhatian Kyiv.
(oln/*/CNBC/BBC)