Cuti Pekerja Lelaki Jepang Meningkat Terus, Namun Cuti Melahirkan Wanita Malah Menurun
Pengambilan cuti melahirkan oleh pekerja laki-laki meningkat selama 10 tahun berturut-turut Rekor tertinggi, tetapi masih jauh dari target pemerintah
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Pengambilan cuti melahirkan oleh pekerja laki-laki meningkat selama 10 tahun berturut-turut Rekor tertinggi, tetapi masih jauh dari target pemerintah 50 persen. Sedangkan cuti melahirkan wanita malahan turun 4,9 poin.
"Survei Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja dan Kesejahteraan pada tahun fiskal 2022 menemukan bahwa tingkat pria yang mengambil cuti sebagai orang tua pada tahun fiskal 2022 mencapai rekor tertinggi sebesar 17,13 persen," ungkap sumber Tribunnews.com Senin (31/7/2023).
"Kartu truf untuk pembangunan daerah dengan berimigrasi jangka pendek menggunakan fasilitas penitipan anak untuk saat ini guna meningkatkan aktivitas kehidupan di berbagai daerah."
Ini adalah tahun ke-10 peningkatan berturut-turut, tetapi situasinya masih jauh dari target pemerintah sebesar 50 persen pada tahun 2025.
Menurut Survei Dasar Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Kesejahteraan Jepang tentang Kesetaraan Ketenagakerjaan pada tahun fiskal 2020, tingkat perempuan yang mengambil cuti melahirkan turun 4,9 poin persentase dari tahun sebelumnya menjadi 80,2%, sedangkan tingkat pengambilan cuti oleh lelaki bagi kelahiran anaknya naik 3,16 poin persentase menjadi 17,13%.
Meskipun tingkat pengambilan cuti oleh pria adalah yang tertinggi yang pernah ada dan telah meningkat selama sepuluh tahun berturut-turut, angka ini masih rendah dibandingkan dengan target pemerintah Perdana Menteri Kishida untuk meningkatkan tingkat pengambilan cuti oleh pria menjadi 50% pada tahun fiskal 2025.
Seorang pejabat Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Kesejahteraan (MHLW) telah menyatakan, "Upaya untuk membangun momentum dan memberikan subsidi kepada perusahaan yang mendukung karyawan pria untuk mengambil cuti melahirkan telah memberikan dampak tertentu dan kami akan sangat mendorong pengembangan lingkungan di mana karyawan dapat mengambil cuti melahirkan sesuai dengan yang mereka inginkan melalui semua jenis kebijakan".
Mengenai alasan penurunan tingkat wanita yang mengambil cuti melahirkan, Kementerian menganalisis bahwa situasinya lebih sulit bagi perusahaan-perusahaan kecil karena bencana Corona.
Selain itu juga mereka lebih terpengaruh oleh kekurangan tenaga kerja, dan mungkin menjadi lebih sulit bagi mereka untuk mengambil cuti melahirkan.
Sementara itu bagi para pecinta Jepang dapat bergabung gratis ke dalam whatsapp group Pecinta Jepang dengan mengirimkan email ke: info@sekolah.biz Subject: WAG Pecinta Jepang. Tuliskan Nama dan alamat serta nomor whatsappnya.