Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Gubernur Tokyo Sesalkan Tindakan Perusahaan Jepang Memotong Pohon yang Ditanam Pemda

Gubernur Tokyo Yuriko Koike menyesalkan tindakan perusahaan Jepang yang telah memotong pohon yang ditanam oleh pemda setempat.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Gubernur Tokyo Sesalkan Tindakan Perusahaan Jepang Memotong Pohon yang Ditanam Pemda
Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo
Gubernur Tokyo Yuriko Koike menyesalkan tindakan perusahaan Jepang yang telah memotong pohon yang ditanam oleh pemda setempat untuk menjaga lingkungan hidup. Foto Gubernur Tokyo Yuriko Koike dalam jumpa pers Jumat (28/7/2023) di Kantor Pemda Tokyo Shinjuku. 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Gubernur Tokyo Yuriko Koike menyesalkan tindakan perusahaan Jepang yang telah memotong pohon yang ditanam oleh pemda setempat untuk menjaga lingkungan hidup.

"Sangat keterlaluan sekali jika ada tindakan yang dilakukan perusahaan Jepang untuk mematikan pohon-pohon tersebut secara artifisial. Hal itu justru untuk menjaga lingkungan hidup sekitar agar semakin asri. Belum lagi akan berdampak pada berbagai hal," papar Gubernur Koike, Jumat (28/7/2023) menanggapi pemotongan pohon tepi jalan yang dilakukan perusahaan jual beli mobil bekas Big Motor.

Baca juga: Tuntutan di Pengadilan Tokyo Jepang Dengan Nilai Tertinggi Dalam Sejarah Mencapai 22 Triliun Yen

Berulang kali Gubernur Yuriko Koike menyatakan rasa keprihatinannya yang mendalam atas banyaknya pohon mati.

Diperkirakan 20 pohon di pinggir jalan sengaja ditebang di depan toko di Kota Tama, dan Gubbernur Koike sedang berkonsultasi dengan polisi.

Menurut Pemerintah Metropolitan Tokyo, perusahaan memiliki 18 toko di Tokyo, 16 di antaranya terletak di jalan utama.

Gubernur Tokyo Yuriko Koike (kiri) menerima  Serifikat Penghargaan dari Tribunnews.com yang diwakili Koresponden Tokyo Richard Susilo (kanan). Sertifikat Penghargaan Ditandatangani Pemimpin Redaksi Dahlan Dahi.
Gubernur Tokyo Yuriko Koike (kiri) menerima  Serifikat Penghargaan dari Tribunnews.com yang diwakili Koresponden Tokyo Richard Susilo (kanan). Sertifikat Penghargaan Ditandatangani Pemimpin Redaksi Dahlan Dahi. (Foto Pemda Tokyo)

Pemerintah metropolitan telah menanam pohon di pinggir jalan di sekitar 14 dari 16 toko.

Berita Rekomendasi

Kota Tokyo akan menyelidiki tanah di sekitar 14 toko. Jika herbisida terdeteksi, pihaknya akan mempertimbangkan untuk mengirimkan laporan kerusakan dan mengklaim kompensasi.

"Memalukan dan tidak dapat dimaafkan jika ada tindakan yang secara artifisial melenyapkannya," kata Koike.

Dia juga mengindikasikan bahwa akan meminta kompensasi untuk kerusakan jika orang yang bertanggung jawab dapat diidentifikasi.

Baca juga: Tuntutan di Pengadilan Tokyo Jepang Dengan Nilai Tertinggi Dalam Sejarah Mencapai 22 Triliun Yen

"Kita akan minta ganti rugi apabila yang bertanggungjawab kemudian ditemukan nantinya," tegas Koike.

Mantan Menteri dan mantan Sekjen partai demokrat liberal (LDP) Shigeru Ishiba juga mengkritik keras apa yang dilakukan Big Motor terhadap para karyawannya.

"Perusahaan harusnya mengacu kepada konsumen, bagaimana bisa melayani sebaik mungkin. Tapi perusahaan yang satu ini (Red--Big Motor) justru hanya melihat dirinya sendiri sehingga melakukan berbagai tekanan kepada karyawan dan penipuan kepada pihak luar. Mereka melakukan kejahatan," papar Shigeru Ishiba, Minggu (30/7/2023) dalam acara The Prime Fuji TV.

Toru Hashimoto (pengacara), mantan gubernur Prefektur Osaka, menyarankan bahwa sebagai tindakan untuk mencegah terulangnya kejadian serupa, pihaknya tidak punya pilihan selain memberlakukan undang-undang yang tidak mengizinkan perusahaan penjualan mobil besar untuk bertindak sebagai agen asuransi non-jiwa.

Para pembeli mobil di Big Motor asuransinya ditangani perusahaan itu dan mengasuransikan ke Asuransi Sompo Japan yang banyak disebutkan sebagai kyouhan atau ikut terlibat dalam kasus penipuan Big Motor.

Sekitar 30-an karyawan Asuransi Sompo pindah ke Big Motor.

Pihak Kementerian Transportasi Jepang telah mengirimkan tim khususnya melakukan penyelidikan langsung ke berbagai toko Big Motor.

Pihak polisi pun siap untuk menerima berbagai tuntutan yang akan dilakukan masyarakat yang merasa dirugikan ditipu oleh perusahaan tersebut.

Hiroyuki Kaneshige, mantan presiden Big Motor Co., Ltd., mengumumkan pengunduran dirinya pada tanggal 25 Juli 2023 karena penipuan klaim asuransi.

Pengunduran diri putranya Koichi, mantan wakil presiden, juga diumumkan, tetapi Koichi tidak muncul di tempat tersebut.

Pemerintah juga bergerak untuk mengklarifikasi situasi yang sebenarnya.

Pada tanggal 28 Juli, Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi dan Pariwisata melakukan inspeksi di tempat di 34 toko di seluruh negeri.

Sementara itu bagi para pecinta Jepang dapat bergabung gratis ke dalam whatsapp group Pecinta Jepang dengan mengirimkan email ke: info@sekolah.biz Subject: WAG Pecinta Jepang. Tuliskan Nama dan alamat serta nomor whatsapp.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas