Elon Musk Tolak Akses Ukraina ke Satelit Starlink dalam Rencana Serangan Drone ke Krimea
Ukraina dilaporkan pernah meminta Elon Musk, Chief Eksekutif SpaceX untuk mendapatkan jaringan Starlink untuk drone-drone saat menyerang Krimea.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Mykhailo Fedorov, Menteri Digital Ukraina, dilansir Times mengatakan "sejumlah besar nyawa yang telah diselamatkan oleh Starlink dapat diukur dalam ribuan (orang)."
Namun para pejabat Ukraina juga prihatin karena terlalu mengandalkan Starlink.
Karena itu mereka dilaporkan sudah menghubungi penyedia internet satelit lainnya.
"Namun, tidak satupun dari mereka dapat menandingi tingkat konektivitas yang diberikan Starlink, kata mereka," tulis laporan Times.
Fedorov menyebut Starlink sebagai "darah dari seluruh infrastruktur komunikasi Ukraina saat ini"
Pribadi Elon Musk Tak Bisa Dipegang
Kekhawatiran Ukraina juga tercermin pada faktor lainnya.
The Times melaporkan bahwa para pemimpin dunia dan militer Ukraina mengkhawatirkan "gaya Musk yang tidak menentu dan didorong oleh kepribadian (moody)".
Beberapa negara juga mempertanyakan kendali Musk atas Starlink dengan pejabat Amerika Serikat selama satu setengah tahun terakhir.
Times melaporkan, saat ini Uni Eropa sedang merencanakan sistem internet satelit saingannya sendiri.
SpaceX, perusahaan Musk yang mengembangkan dan meluncurkan satelit Starlink, tidak segera menanggapi permintaan komentar yang dikirim di luar jam kerja normal," tulis laporan businessinsider.
Hubungan Musk dengan Ukraina sejak invasi Rusia tidak selalu mudah.
Tahun lalu dia melayangkan rencana perdamaian yang dikritik Ukraina karena melibatkan penyerahan wilayah Ukraina ke Rusia.
Pejabat Ukraina mengatakan pada bulan September bahwa Musk telah memblokir akses internet Starlink di Krimea, mengatakan dia khawatir akan meningkatnya konflik.
(oln/*/Times/TheNewYorkTimes/businessinsider)