Tentara Hamil di Ukraina Tetap Bertugas hingga 7 Bulan, Badan Amal Bantu Sediakan Seragam Khusus
Meski hamil, tentara wanita di Ukraina tetap bertugas hingga usia kehamilan 7 bulan. Sebuah badan amal bantu penuhi kebutuhan mereka.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Daryono
![Tentara Hamil di Ukraina Tetap Bertugas hingga 7 Bulan, Badan Amal Bantu Sediakan Seragam Khusus](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/seragam-khusus-tentara-wanita-yang-hamil-di-ukraina.jpg)
TRIBUNNEWS.COM - Tentara wanita Ukraina menunjukkan dedikasinya dalam membela negara melawan penjajah Rusia, dengan terus bertugas meski sedang hamil.
Mengutip Insider, sejak perang dimulai hampir satu setengah tahun yang lalu, sebuah organisasi amal Ukraina yang berbasis di Kyiv telah membeli dan mengirimkan sekitar 30 seragam khusus untuk tentara hamil yang bertugas.
Salah satu pendiri badan amal tersebut, pasangan suami istri bernama Andriy Kolesnyk dan Ksenia Drahaniuk, menyoroti sejauh mana wanita Ukraina bertugas di tengah perang.
"Sebagian besar wanita yang bergabung dengan tentara Ukraina memiliki kehidupan sipil yang normal," kata Kolesnyk.
"Tapi mereka merasa ingin mempertahankan negara mereka, perbatasan mereka, anak-anak mereka, dan anak-anak Ukraina lainnya."
Andriy Kolesnyk dan Ksenia Drahaniuk mendirikan Zemliachky, sebuah organisasi nirlaba yang mendokumentasikan pengalaman unik tentara wanita Ukraina.
Baca juga: Kesulitan Tersendiri Tentara Wanita di Ukraina, Alami Masalah Kewanitaan karena Kurang Perlengkapan
Zemliachky juga melengkapi kebutuhan para wanita tersebut dengan produk kebersihan, seragam militer, sepatu bot ukuran wanita, dan lainnya.
Sekarang ada lebih dari 60.000 wanita di pasukan tentara Ukraina, termasuk setidaknya 5.000 orang di unit tempur, kata anggota Parlemen Ukraina.
Tentara wanita, yang jumlahnya jauh lebih sedikit dibandingkan tentara pria, seringkali kesulitan mendapatkan perlengkapan yang dibutuhkan, seperti produk kewanitaan dan seragam yang berukuran sesuai.
Kehamilan di masa perang
Seorang prajurit wanita, yang dulunya merupakan sniper di pasaukan Ukraina, sempat menghubungi organisasi Zemliachky untuk meminta perlengkapan yang ia butuhkan.
Kini, ia kembali menghubungi Zemliachky untuk meminta seragam tentara khusus ibu hamil.
Ketika seorang tentara diketahui hamil, ia segera dibebastugaskan dari pertempuran lapangan.
Meski begitu, Kolesnyk berkata sniper tersebut sempat menyembunyikan kehamilannya selama 3 bulan karena masih ingin bertempur di garis depan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.