Kelompok Jihadis Klaim Bertanggung Jawab atas Bom Bunuh Diri Tewaskan 54 Orang di Pakistan
Kelompok Jihadis telah mengklaim bertanggung jawab atas serangan bom bunuh diri yang menewaskan 54 orang di Pakistan.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, ISLAMABAD - Kelompok Jihadis telah mengklaim bertanggung jawab atas serangan bom bunuh diri yang menewaskan 54 orang di Pakistan, saat negara itu memerangi gelombang serangan militan yang meningkat.
Pihak berwenang telah mengindikasikan bahwa kelompok jihadis di provinsi Khorasan (ISKP) berada di balik serangan yang terjadi pada hari Minggu lalu.
Ini dikonfirmasi oleh kantor berita Amaq pada Senin malam yang menerbitkan informasi terkait seorang Fotografer pelaku bom bunuh diri.
"Seorang penyerang bunuh diri dari ISKP meledakkan jaket peledaknya di tengah kerumunan," kata kantor berita Amaq.
Dikutip dari laman The Guardian, Rabu (2/8/2023), ISKP yang merupakan cabang ISIS yang berpusat di Afghanistan, telah menyatakan dirinya sebagai musuh Taliban Afghanistan.
Kelompok jihadis tersebut dituduh berada dibalik beberapa serangan mematikan baru-baru ini yang menargetkan ulama, diplomat dan sekolah di Afghanistan.
Tidak hanya itu, kelompok itu pun menargetkan JUI-F karena berhubungan dengan Taliban dan pemerintah Pakistan, menuduh partai tersebut mengkhianati prinsip-prinsip Islamnya.
Sementara itu Taliban Pakistan, yang dikenal sebagai TTP, secara cepat mengecam aksi pengeboman itu.
Juru bicara Taliban Pakistan mengatakan bahwa 'kejahatan semacam itu tidak dapat dibenarkan dengan cara apapun'.
Senator sekaligus Juru bicara JUI-F, Hafiz Hamdullah mengatakan bahwa ia sangat merindukan hadir di acara ramai seperti itu dan mengutuk' kegagalan keamanan' besar-besaran yang tidak dapat diciptakan oleh pasukan keamanan dan pemerintah.
Hamdullah menegaskan bahwa aktivitas politik JUI-F tidak akan terhenti menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) Pakistan yang akan berlangsung pada Oktober mendatang.
"Serangan-serangan ini tidak akan menghentikan kami untuk berkumpul dan mengambil bagian dalam demonstrasi Pemilu," kata Hamdullah.
Pengeboman itu adalah insiden kekerasan terbaru yang terjadi di Khyber Pakhtunkhwa, wilayah yang menjadi sasaran serangan militan hampir setiap minggunya selama beberapa bulan terakhir.
Sebagian besar dilakukan oleh pejuang TTP, pemerintah dan militernya pun berjuang untuk mengendalikannya.