Rusia Tugaskan Pejuang Elite Chechnya Jaga Kota Nuklir yang Direbut dari Ukraina
Akhmat, sebuah kompi pasukan khusus yang setia kepada pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov, menjalankan fungsi kepolisian di Enerhodar
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Rusia Tugaskan Pejuang Elite Chechnya Jaga Kota Nuklir yang Direbut dari Ukraina
TRIBUNNEWS.COM - Rusia menugaskan unit elite militer Chechnya sebagai pasukan kepolisian di kota nuklir Enerhodar, Ukraina yang berhasil diduduki.
Al Jazeera melaporkan hal tersebut Rabu (9/8/2023) dengan mengutip wawancara dengan para insinyur yang melarikan diri dari kota tersebut serta dari penduduk kota yang tersisa.
Pasukan Rusia merebut Enerhodar, lokasi pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia, pada hari-hari awal invasi Februari 2022 ke Ukraina.
Baca juga: Helikopter Alligator Ka-52 Rusia Jatuh Dihajar Roket Manpads Ukraina di Garis Depan Pertempuran
Al Jazeera melaporkan kalau Akhmat, sebuah kompi pasukan khusus yang setia kepada pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov, menjalankan fungsi kepolisian di Enerhodar dalam shift selama berminggu-minggu.
Pasukan Akhmat berpatroli di kota dengan SUV "Patriot" UAZ buatan Rusia.
Pejuang Chechnya, yang merupakan seperlima dari pasukan pendudukan Rusia di Enerhodar, disebut memiliki "status yang lebih tinggi" dan "tidak bergaul secara profesional atau sosial" dengan pasukan lain Rusia.
"Orang-orang Chechen selalu sendirian, mereka elite, kasta yang lebih tinggi," kata salah satu dari dua insinyur anonim yang melarikan diri dari Enerhodar pada akhir Mei.
Pasukan Akhmat dilaporkan menggeledah smartphone warga untuk melihat apakah mereka telah memberikan sumbangan kepada militer Ukraina.
Pasukan ini juga bertanya tentang kerabat penduduk yang bertugas di angkatan bersenjata Ukraina serta memeriksa mobil dan memeriksa kewarganegaraan mereka.
“Jika seseorang memiliki paspor Rusia, semuanya baik-baik saja (merak akan bilang), "kerja bagus, terima kasih, sampai jumpa". Jika paspornya Ukraina - semuanya "terbalik” (bahkan) di rumah-rumah penduduk (itu sendiri)," kata salah satu insinyur.
Al Jazeera mencatat, pasukan Akhmat tampaknya tidak terlibat dalam proses pengambilan keputusan di pembangkit nuklir Zaporizhzhia atau penyiksaan warga Enerhodar.
Menurut para insinyur yang melarikan diri tersebut, Penyiksaan dan interogasi di Enerhodar “sebagian besar” dilakukan oleh agen Layanan Keamanan Federal Rusia (FSB), petugas Pengawal Nasional asal Slavia, dan petugas polisi kolaborator.
Penduduk Enerhodar yang tersisa, diperkirakan kurang dari setengah dari populasi sebelum perang yang berjumlah 51.000 orang.
"Mereka mengejek dengan menyebut Pasukan Akhmat "Teh Ahmad" mengacu pada merek teh Inggris yang populer di dunia berbahasa Rusia," lapor Al Jazeera.
Akhmat telah dikerahkan di Enerhodar setidaknya sejak Januari, kata outlet itu, mengutip video terverifikasi yang diperoleh dari badan penegak hukum Ukraina dan laporan media pemerintah yang menampilkan para pejuang.
Setidaknya satu tentara Akhmat - seorang anggota etnis non-Chechnya yang jarang - diduga terlibat dalam pemukulan dan pengebirian seorang tentara Ukraina tahun lalu.
Adapun sang tentara, dia membantah terlibat.
(oln/Al Jazeera/*)