Dugaan Pelecehan di Ajang Miss Universe, Wakil Indonesia akan Tetap Ikut Kontes di El Salvador
Organisasi Miss Universe mengatakan telah memutus kontrak dengan pemegang lisensi di Indonesia, buntut dugaan pelecehan seksual di antara para finalis
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Daryono
"Saya menentang segala bentuk kekerasan atau pelecehan seksual," ungkap Poppy Capella.
Bahkan, Poppy Capella mengaku prihatin kepada korban pelecehan seksual.
Ia juga bersimpati kepada korban pelecehan seksual sebagai sesama wanita.
"Saya sangat prihatin dan sangat bersimpati terhadap sesama kaum wanita yang mendapat pelecehan atau kekerasan seksual," ungkap Poppy.
Baca juga: 8 Finalis Miss Universe Indonesia Diperiksa Polisi sebagai Saksi Berkait Dugaan Pelecehan
Selain itu, Poppy Capella akan berusaha mencegah terjadinya pelecehan seksual.
Pun ia mengaku tak akan pernah bekerja sama dengan pelaku kekerasan seksual.
"Saya pasti akan berusaha mencegah dan tidak akan pernah berkompromi terhadap kekerasan seksual," terang Poppy Capella.
Selain itu, Poppy Capella juga membantah tegas terlibat dalam kasus pelecehan seksual yang dikabarkan terjadi di Miss Universe 2023.
Poppy Capella mengaku tak pernah memberikan izin kepada siapapun untuk melakukan hal-hal tak semestinya.
Diketahui, para finalis Miss Universe buka suara dan mengaku mengalami pelecehan seksual saat proses body checking.
Saat proses body checking, para finalis mengaku dipaksa untuk foto tanpa busana dan melakukan pose tak senonoh.
Baca juga: Merasa Disudutkan, Poppy Capella Nilai Kabar Pelecehan Miss Universe Dibuat secara Sengaja
"Dengan ini saya tegaskan bahwa saya sebagai National Director and Owner Miss Universe Indonesia tidak terlibat sama sekali dan tidak pernah mengetahui, menyuruh, meminta atau mengijinkan siapapun yang berperan dan berpartisipasi dalam proses penyelenggaraan Miss Universe Indonesia 2023 untuk melakukan kekerasan atau pelecehan seksual melalui body checking," ungkapnya.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)