Kabur dari Wajib Militer, Eks-Menteri Federasi Rusia Cari Suaka di Amerika Serikat
Sharonov menduga, dia mendapatkan draf pemberitahuan wajib militer tersebut lantaran “konflik berlarut-larut” dengan Gubernur wilayah Komi.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Kabur dari Wajib Militer, Eks-Menteri Federasi Rusia Cari Suaka di Amerika Serikat
TRIBUNNEWS.COM - Seorang mantan pejabat di Republik Komi, Rusia barat laut dilaporkan mencari suaka di Amerika Serikat.
Mantan pejabat Rusia itu melarikan diri dari Rusia untuk menghindari wajib militer dalam perang di Ukraina.
Media Rusia RTVI, menyebut mantan pejabat itu adalah Denis Sharonov (48) yang pernah menjabat sebagai menteri pertanian Republik Komi antara 2020 dan Januari 2022, sebulan sebelum Rusia menginvasi Ukraina.
Baca juga: Perwira Militer Rusia Membelot ke Negara NATO, Tak Mau Lagi Terlibat Perang Berdarah di Ukraina
“Ketika, pada Oktober 2022, petugas wajib militer datang untuk mengirimkan draf surat panggilan ke alamat pendaftaran saya, tidak ada yang bisa saya lakukan selain meninggalkan negara itu,” kata Sharonov kepada RTVI.
Mobilisasi 300.000 cadangan oleh Presiden Rusia, Vladimir Putin musim gugur lalu memicu gelombang emigrasi dari Rusia.
Sharonov mengatakan kepada RTVI bahwa dia bekerja sebagai sopir truk di AS sementara permohonan suakanya sedang diproses.
Mantan pejabat itu tidak mengungkapkan bagaimana atau kapan dia memasuki AS.
Adapun di AS, dilaporkan terjadi lonjakan permintaan suaka dari warga negara Rusia sejak invasi ke Ukraina.
Unggahan pertama media sosial Sharonov menyebutkan kalau dia sudah berada di tanah AS adalah tanggal 5 Maret 2023.
Dalam wawancaranya dengan RTVI, Sharonov menduga, dia mendapatkan draf pemberitahuan wajib militer tersebut lantaran “konflik berlarut-larut” dengan Gubernur wilayah Komi Vladimir Uyba.
Dia menuduh Uyba mencoba memaksanya melakukan skema korup yang melibatkan proyek pertanian.
Permintaan komentar dari RTVI belum ditanggapi oleh Pemerintah Komi.
Video Sharonov, yang tidak disebutkan namanya pada saat itu, muncul di saluran YouTube yang mewawancarai migran berbahasa Rusia di AS pada awal Agustus.