Saham Hawaiian Electric Anjlok 40 Persen setelah Gugatan Kebakaran Hutan Maui
Gugatan class action diajukan terhadap Hawaiian Electric pada hari Sabtu (12/8/2023), saham Hawaiian Electric anjlok hampir 40%.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Saham Hawaiian Electric anjlok hampir 40 persen sejak perdagangan dibuka pada Senin (14/8/2023).
Dikhawatirkan perusahaan utilitas itu dimintai pertanggungjawaban atas kerusakan yang ditimbulkan oleh kebakaran hutan Maui, Amerika Serikat (AS), lapor CNN.
Gugatan class action diajukan terhadap Hawaiian Electric pada Sabtu (12/8/2023).
Perusahaan dituduh "tidak dapat dimaafkan menjaga saluran listrik mereka tetap aktif" meskipun perkiraan angin kencang dapat menumbangkan saluran listrik dan berpotensi memicu kobaran api yang menyebar dengan cepat.
Dilansir ABC News, Hawaiian Electric menyediakan listrik untuk 95 persen penduduk Hawaii, menurut situs web perusahaan.
Diketahui, kebakaran hutan meletus di Pulau Maui, Hawaii pada 8 Agustus 2023.
Hingga Selasa (15/8/2023) kebakaran telah merenggut nyawa sedikitnya 99 orang.
Baca juga: Jeff Bezos dan Lauren Sánchez Salurkan Bantuan 100 Juta Dolar AS untuk Pemulihan Maui
Diperkirakan masih banyak lagi yang belum ditemukan, menurut pihak berwenang.
"Sebagian besar komunitas bersejarah Lahaina telah dihancurkan," kata para pejabat.
"Kebakaran telah menghanguskan ribuan bangunan tempat tinggal dan komersial hingga rata dengan tanah," ucapnya.
"Perkiraan nilai dari sekitar 2.700 bangunan yang rusak di Lahaina pada hari Minggu berjumlah $5,6 miliar," kata Gubernur Hawaii Josh Green dalam sebuah pernyataan video.
Peringkat Kredit Turun
Pada Selasa, S & P Global Ratings mengumumkan bahwa mereka telah menurunkan peringkat kredit Hawaiian Electric.
S & P Global Ratings juga memperingatkan potensi penurunan peringkat tambahan dalam beberapa bulan mendatang, mengutip litigasi class action.