Fashion Show Desainer Indonesia Sukses Besar di Kyoto Jepang
Fashion show oleh desainer Indonesia yang berasal dari Tidore Maluku ternyata bisa menarik perhatian sedikitnya 200 orang hadirin saat itu.
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Fashion show oleh desainer Indonesia yang berasal dari Tidore Maluku ternyata bisa menarik perhatian sedikitnya 200 orang hadirin saat itu.
"Iya saya yang mendesain terus melakukan fashion show di Kyoto di International Kokoka Kyoto 11 Agustus lalu," papar desainer Anita Gathmir khusus kepada Tribunnews.com baru-baru ini.
Anita awalnya diberitahu anaknya, lalu kontak dengan PPI Kyoto yang mengundang dan menyelenggarakan Malam Indonesia tersebut.
"Saya juga presentasikan Workshop membuat tenun Tidore di sana juga ikut Indonesian Bazaar dan ternyata peminatnya luar biasa banyak. Saya terima kasih sekali kepada PPI Kyoto yang berhasil menyelenggarakan acara itu," paparnya lagi.
Heksa Rini Erni Kurnia yang putrinya ikut menjadi model dalam fashion show tersebut ternyata berbuat manis pula.
"Wah luar biasa desain ibu Anita. Pakaian yang dipakai anak saya sebagai model mau dibeli hadirin yang ada. Terpaksa saya kontak ibu Anita karena ada yang mau membelinya," papar Rini kepada Tribunnews.com Selasa (22/8/2023).
Anita sendiri yang memiliki marga Kaicil yang sama disandang oleh Sultan Nuku, Sri Paduka Maha Tuan Sultan Saidul Jehad el Ma'bus Amiruddin Syah Kaicil Paparangan Jou Barakati.
Dia begitu bersemangat saat menceritakan perjuangannya menghidupkan kembali kekuatan Kesultanan Tidore melalui tenun.
"Saya ingin lestarikan dan bangkitkan kembali tenun Tidore ini sangat cantik sekali dan kalau bisa ingin mempromosikan ke berbagai negara. Baru-baru ini di Jepang cukup sukses sambutan dari banyak tamu Jepang di sana, walaupun tidak bisa bahasa Jepang tapi mereka sangat apresiasi sekali tentun Tidore dari mimiknya kepada saya."
Anita melestarikan kain tenun yang hampir tergerus zaman melalui anak-anak muda yang dibinanya dalam Yayasan Ngofa Tidore. Produknya Puta Dino Kayangan (tenun) Made by Ita (produk ketrampilan).
Bermula saat Anita melihat sebuah foto berwarna hitam putih di Kantor Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Kota Tidore Kepulauan yang dokumen aslinya berada di museum yang ada di Leiden, Belanda.
Kejadian di 2017 itu membuat hatinya tergerak untuk membangun kembali tenun Kesultanan Tidore dengan mendirikan Puta Dino Kayangan di tahun yang sama.
“Puta berarti kain, Dino artinya jahit atau susun, dan Kayangan tinggi. Jika ketiga kata itu digabungkan maka Puta Dino Kayangan berarti jahitan atau susunan kain yang manfaatnya tinggi."