Jepang: Rusia Pindahkan Sistem Rudal S-300 dari Kepulauan Kuril, Kelabakan Tangkis Drone Ukraina?
Rusia kemungkinan menarik kembali sistem rudal S-300V4 itu untuk digunakan dalam perangnya di Ukraina.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Jepang: Rusia Pindahkan Sistem Rudal S-300 dari Kepulauan Kuril, Kelabakan Tangkis Drone Ukraina?
TRIBUNNEWS.COM - Rusia dilaporkan memindahkan dua sistem rudal 'permukaan ke udara' S-300 dari Kepulauan Kuril.
Kepulauan ini masih menjadi wilayah sengketa antara Rusia dan Jepang, namun Moskow secara cepat memobilisasi militernya untuk mengamankan wilayah tersebut.
Laporan Rusia memindahkan dua sistem rudalnya tersebut dilaporkan kantor berita Jepang Kyodo News, mengutip citra satelit, Jumat (1/9/2023).
Baca juga: Media Rusia Soroti Pernyataan Menhan Prabowo yang Bantah Klaim Pentagon Soal Rusia dan China
Atas pergerakan Rusia tersebut, Yu Koizumi, dosen Universitas Tokyo yang menganalisis gambar dari perusahaan teknologi luar angkasa AS Maxar, berspekulasi kalau Rusia kemungkinan menarik kembali sistem rudal S-300V4 itu untuk digunakan dalam perangnya di Ukraina.
“Militer Rusia mengerahkan semua senjata yang mereka miliki, yang merupakan bukti keterlibatan aktif mereka dalam konflik (Ukraina),” kata Koizumi kepada Kyodo News.
Moskow mengerahkan S-300V4 di Iturup dan Kunashir, dua dari empat Kepulauan Kuril yang dikuasai Rusia, pada akhir tahun 2020.
Tokyo, yang menyebut Kepulauan Kuril sebagai Wilayah Utara negaranya, memprotes tindakan tersebut pada saat itu.
Kyodo News mencatat bahwa gambar satelit Maxar menunjukkan ada dua sistem S-300V4 di Teluk Kasatka di Iturup (dikenal di Jepang sebagai Teluk Hitokappu di Etorofu) dan di Yuzhno-Kurilsk di Kunashir (dikenal sebagai Furukamappu di Kunashiri) pada bulan September 2022.
Koizumi mengatakan dia yakin kedua sistem tersebut telah dipindahkan ke perbatasan barat Rusia dengan Ukraina “sebagai persiapan menghadapi potensi serangan.”
"Sejumlah tank tua dan howitzer tua di Sakhalin selatan kemungkinan telah diperbaiki dan dikirim ke Ukraina," kata dosen tersebut.
"Penduduk Iturup dan Kunashir juga telah dimobilisasi ke dalam militer Rusia dalam jumlah yang tidak ditentukan, dan beberapa di antaranya telah meninggal," tambah Koizumi.
Laporan Kyodo News ini muncul seminggu setelah intelijen militer Ukraina mengklaim telah menghancurkan sistem pertahanan rudal S-400 Rusia di Krimea yang dianeksasi.
Baca juga: Intelijen Ukraina: Sistem Pertahanan Rudal S-400 Rusia di Krimea Meledak, Pukulan Telak!
Militer Rusia belum mengomentari klaim Ukraina tersebut.
Namun belakangan, Rusia memang dikepung gelombang serangan drone Ukraina yang menghancurkan sejumlah fasilitas dan bahkan pesawat angkut militer di wilayahnya.
Adapun S-300 adalah sistem pertahanan udara jarak jauh bergerak yang dikembangkan pada tahun 1970-an yang dapat mendeteksi, melacak, dan menghancurkan rudal balistik, rudal jelajah, dan pesawat terbang.
Sistem permukaan-ke-udara S-400 Triumf Rusia mulai beroperasi pada tahun 2007.
Rusia telah menguasai Kepulauan Kuril, yang terletak di utara Hokkaido Jepang, sejak merebutnya pada hari-hari terakhir Perang Dunia II pada tahun 1945.
Sengketa wilayah dan meningkatnya militerisasi Rusia di kepulauan tersebut telah menghalangi Moskow dan Tokyo untuk menandatangani perjanjian perdamaian yang secara resmi akan menandai berakhirnya perang.