Prajurit Zelensky Berguguran, Selama 3 Bulan Serangan Balik Sebanyak 66.000 Serdadu Ukraina Tewas
Ngototnya Volodymyr Zelensky melakukan serangan balik pasukan disebut Rusia justru menelan tentara Ukraina lebih banyak.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM – Ngototnya Volodymyr Zelensky melakukan serangan balik pasukan disebut Rusia justru menelan tentara Ukraina lebih banyak.
Dalam tiga bulan terakhir, Rusia menyebut sebanyak 66.000 tentara Ukraina gugur di medan perang.
Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu mengatakan, Zelensky menderita kerugian besar-besaran dalam tiga bulan terakhir.
Baca juga: Setelah Komando Pasukan Khusus, Giliran Milisi Ukraina Bawa Bazoka Asing Gagal Menyusup ke Rusia
Selain 66.000 tentara yang tewas, sebanyak 7.600 senjata berat juga dihancurkan sejak awal Juni lalu.
“Ukraina menderita kerugian besar selama tiga bulan serangan balasan musim panas melawan Rusia namun gagal mencapai tujuan mereka di lini depan mana pun,” demikian Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu seperti dilaporkan MOD Russia dikutip dari Russia Today, Selasa (5/9/2023).
Shoigu menegaskan, meskipun biaya tenaga kerja dan peralatan sangat besar, pemerintah Ukraina tetap melanjutkan operasinya karena sangat perlu menunjukkan keberhasilan kepada sponsor Barat.
Angka itu meningkat signifikan setelah pada Agustus lalu dilaporkan tentara Ukraina yang gugur 'baru' 43.000 personel dan 5.000 peralatan berat.
Shoigu menjelaskan, situasi paling tegang masih terjadi di Wilayah Zaporozhye, di mana Kiev mengerahkan brigade dari cadangan strategisnya yang telah dilatih dengan bantuan instruktur Barat, kata menteri tersebut.
Dia memberikan rincian tentang unit militer Rusia yang terlibat dalam memukul mundur serangan Ukraina dari berbagai arah sebelum menggambarkan serangan balasan Kiev sebagai sebuah kegagalan.
“Dalam upaya untuk mengaburkan kenyataan ini, militan Ukraina menyerang sasaran sipil dan menyebut serangan teroris tersebut sebagai kemenangan militer,” kata Shoigu.
Menteri Pertahanan menyampaikan hal tersebut pada pertemuan pemerintah dengan para pemimpin militer Rusia.
Kabar terakhir yang disampaikan menteri mengenai hal ini adalah pada akhir bulan Juli dan menyebutkan kerugian Ukraina sebanyak 20.800 tentara dan 2.200 persenjataan.
Kiev tidak mengungkapkan statistik mengenai kerugian militernya namun para pejabat Ukraina telah mengakui bahwa serangan balasan mereka berjalan lebih buruk dari yang diharapkan, dan dilancarkan dengan kerugian yang serius bagi tentara.
Disindir Putin
Sebelumnya pemimpin Rusia Vladimir Putin menyindir serangan balasan Ukraina yang sedang berlangsung tidak berhenti namun gagal,.