Ukraina Klaim Miliki Bukti Drone Rusia Masuk ke Wilayah NATO, Rumania Menyangkal
Ukraina sebut drone Rusia masuk ke wilayah Rumania yang meruakan negara anggota NATO. Tapi klaim itu dibantah.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: bunga pradipta p
Moskow belum mengkonfirmasi serangan di Danube.
Baca juga: Ngeri, Rusia Kini Mampu Luncurkan Rudal Hipersonik Kinzhal ke Ukraina Cuma Pakai Jet Sukhoi Su-34
Namun kementerian pertahanan pada hari Senin membual tentang keberhasilannya menyerang fasilitas pembuatan kapal yang tidak disebutkan namanya di Laut Hitam.
Seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri Ukraina, Oleg Nikolenko, mengatakan sebelumnya pada hari Senin bahwa sejumlah drone Shahed yang tidak disebutkan namanya jatuh di wilayah Rumania selama serangan Rusia di pelabuhan Izmail di Ukraina.
Nikolenko meminta sekutu Barat Ukraina untuk mempercepat pasokan pertahanan udara dan jet tempur untuk Ukraina, guna melindungi infrastruktur Ukraina dan negara-negara tetangganya.
Sebuah foto yang diposting oleh Nikolenko menunjukkan kobaran api yang muncul dari ledakan di hutan.
Kementerian Pertahanan Rumania mengutuk serangan terhadap Ukraina, namun tidak menyebutkan dampak apa pun terhadap wilayahnya.
“Serangan pesawat tak berawak yang dilakukan oleh Federasi Rusia tidak menimbulkan ancaman militer langsung terhadap wilayah nasional kami atau perairan teritorial Rumania,” katanya.
Luminita Odobescu, menteri luar negeri Rumania, juga menegaskan wilayahnya tidak terkena drone atau bahkan puing-puing dalam serangan tersebut.
“Tentu saja ada risikonya karena yang terjadi di sana sangat dekat dengan perbatasan kita,” ujarnya.
Baca juga: Turki Ambil Peran di Niger, Erdogan Kecam Niat ECOWAS Serbu Junta Militer yang Mau 3 Tahun Berkuasa
Kunjungan Erdogan
Serangan pesawat tak berawak itu terjadi hanya beberapa jam sebelum presiden Turki Recep Tayyip Erdogan terbang ke Rusia.
Erdogan tengah berupaya meyakinkan Vladimir Putin untuk memulai kembali kesepakatan penting yang memungkinkan jalur yang aman biji-bijian Ukraina melintasi Laut Hitam.
Namun, Putin sekali lagi menyuarakan keluhannya terhadap kesepakatan tersebut, dan menuduh Barat “menipu” dirinya.
Putin mengatakan Rusia akan segera bergabung kembali dengan perjanjian itu segera setelah tuntutannya dipenuhi.
Erdogan menambahkan bahwa proposal alternatif yang diajukan oleh Rusia tidak dapat menawarkan model yang berkelanjutan, aman dan permanen untuk mengekspor biji-bijian Ukraina.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)