Rusia Tarik Mundur Pasukan dari Robotine, Tanda-tanda Kalah atau Strategi Taktis Lawan Ukraina?
Pengumuman Rusia itu terjadi setelah laporan adanya pertempuran sengit antara militer Rusia dan Ukraina di wilayah Robotine, Zaporizhzhia.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Rusia Umumkan Tarik Mundur Pasukan dari Robotine, Tanda-tanda Kalah atau Strategi Taktik Lawan Ukraina?
TRIBUNNEWS.COM - Seorang pejabat yang ditempatkan pemerintahan Rusia di Ukraina selatan mengakui pada Selasa (5/9/2023) kalau pasukan Moskow mundur dari desa Robotine, Zaporizhzhia.
Pengumuman itu terjadi setelah laporan adanya pertempuran sengit antara militer Rusia dan Ukraina di wilayah tersebut.
Adapun pihak Kyiv sudah mengklaim sukses merebut kembali desa tersebut sejak minggu lalu.
Baca juga: Rusia Buktikan Sesumbar Barat Cuma Omong Kosong: Tank Challenger 2 dan Leopard Gosong di Ukraina
“Tentara Rusia mengabaikan – secara taktis meninggalkan pemukiman ini,” kata Yevgeny Balitsky, gubernur wilayah Zaporizhzhia yang ditunjuk Rusia yang kini direbut Ukraina .
Ukraina, yang melancarkan serangan balasan pada bulan Juni, mengumumkan perebutan kembali Robotine pada 28 Agustus.
Strategi Taktis
Balitsky mengklaim, keputusan pasukan Rusia mundur dan meninggalkan Robotine akan menguntungkan.
Dia mengindikasikan langkah itu sebagai strategi taktis pasukan Rusia dan mengklaim bahwa desa tersebut “tidak ada lagi penting” setelah pertempuran yang panjang.
“Bertahan di permukaan tanpa cara untuk benar-benar menggali dan menciptakan area aman bagi diri Anda sendiri adalah hal yang tidak masuk akal,” katanya dalam sebuah wawancara di televisi yang dikelola pemerintah.
Kremlin sering meremehkan serangan balasan Kyiv, dan Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu pada hari Rabu menyatakan bahwa pasukan Ukraina “tidak mencapai tujuan mereka di sektor mana pun [operasi militer].”
Klaim Rusia, Tanda-Tanda Kekalahan?
Sebelumnya, Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim berhasil menghalau serangan tank Ukraina hampir setiap hari sejak pengumuman Kyiv bisa merebut wilayah tersebut pada 28 Agustus.
Pada Senin (4/9/2023), militer Rusia mengatakan telah “memperbaiki situasi taktis” di dekat Robotine tanpa menunjukkan siapa yang mengendalikan desa tersebut.
Balitsky sebelumnya juga memperingatkan bahwa wilayah di luar Robotine akan menjadi “kuburan massal bagi angkatan bersenjata Ukraina.”
Lembaga think tank AS, Institute for the Study of War, mengatakan rekaman geolokasi yang diposting Selasa menunjukkan pasukan Ukraina bergerak maju ke selatan Robotine.
Analisis ini secara garis besar menyatakan kalau ini adalah tanda-tanda kekalahan Rusia.
Bagi Ukraina, Robotine adalah lokasi penting bagi jalur logistik pasukan menuju Kota Melitopol.
Kota ini, jika juga bisa dikuasai, bakal menjadi area penting bagi niat Ukraina merebut Krimea dan wilayah-wilayah di semenanjung tersebut.
"Penangkapan Robotine membuka jalan bagi pasukan Ukraina untuk mendorong lebih jauh posisi Rusia di Krimea," kata Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba pekan lalu.
Sebagai informasi, Pasukan Kremlin menguasai wilayah Zaporizhzhia, Kherson, dan wilayah Donetsk dan Luhansk di Ukraina tenggara pada musim gugur tahun lalu.