Gempa di Maroko, Jumlah Korban Tewas Bertambah Jadi 2.122 Orang, Diperkirakan Masih akan Bertambah
Dalam pembaruan pada Minggu sore, para pejabat mengatakan jumlah korban tewas telah meningkat menjadi sedikitnya 2.122 orang, dengan 2.421 terluka.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Nanda Lusiana Saputri
TRIBUNNEWS.COM - Tim penyelamat di Maroko masih melakukan evakuasi korban gempa dahsyat yang melanda kawasan Afrika Utara pada Jumat (8/9/2023).
Dalam pembaruan pada Minggu (10/9/2023) sore, para pejabat mengatakan jumlah korban tewas telah meningkat menjadi sedikitnya 2.122 orang, dengan 2.421 lainnya terluka.
Banyak orang dilaporkan dalam kondisi kritis.
Jumlah korban diperkirakan akan bertambah seiring upaya tim penyelamat menggali puing-puing rumah yang runtuh di daerah terpencil di pegunungan High Atlas.
Gempa berkekuatan M 6,8 terjadi pada Jumat (8/9/2023) malam.
Menurut Survei Geologi AS, gempa ini merupakan gempa terkuat yang terjadi di wilayah sekitar kota kuno Marrakesh dalam satu abad terakhir.
Baca juga: Kesaksian Bupati Kebumen saat Gempa di Maroko: Seperti Ada Ombak Besar di Bawah Hotel
Upaya Pencarian yang Menantang
Anggota tentara, polisi, dan pertahanan sipil Maroko terjun untuk membantu upaya pencarian di dekat pusat gempa pada Minggu (10/9/2023) malam.
Beberapa desa di kaki Pegunungan Atlas terisolasi dan sulit diakses sehingga menghambat operasi.
Doa Pemakaman
Raja Maroko, Mohamed VI memerintahkan masjid-masjid di seluruh negeri untuk mengadakan doa pemakaman untuk korban tewas dalam gempa Bumi.
Maroko juga mengibarkan bendera setengah tiang untuk memperingati para korban tewas.
Donor Darah
Pada Sabtu (10/9/2023), warga Maroko berbondong-bondong ke rumah sakit dan pusat kesehatan untuk menyumbangkan darah.