Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Lagi, Tank Challenger 2 yang Perkasa Hancur di Ukraina, Milisi Rusia: Cukup Pakai Satu Rudal Kornet

Menurut klaim tersebut, ini adalah tank Challenger 2 kedua yang hancur dalam sepekan terakhir usai sebelumnya ada tank Challenger 2 dilaporkan gosong

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Lagi, Tank Challenger 2 yang Perkasa Hancur di Ukraina, Milisi Rusia: Cukup Pakai Satu Rudal Kornet
Defense News/Rheinmetall BAE Systems Land
Inggris mengirim tank Challenger 2 dari Angkatan Darat Inggris ke Ukraina untuk membantu militer Ukraina menghadapi gempuran pasukan Rusia. Belakangan, pada awal September, sudah ada dua tank Challenger 2 yang hancur di pertempuran melawan Rusia. Terbaru, ada 2 dari 14 tank Challenger 2 asal Inggris yang gosong oleh rudal Rusia. 

Sistem Kornet adalah rudal anti-tank berpemandu portabel yang juga dapat dipasang pada kendaraan.

Beberapa modifikasinya mampu menghancurkan tank tempur utama dan kendaraan lapis baja lainnya yang dilengkapi lapis baja reaktif eksplosif pada jarak hingga 10 kilometer.

Pada Rabu, video tank Challenger 2 pertama yang diduga terkena rudal Kornet muncul di media sosial.

"Tank tersebut benar-benar terbakar akibat hantaman rudal tersebut," menurut keterangan dari unggahan rekaman tersebut.

Saat itu, Menteri Pertahanan Inggris, Grant Shapps mengonfirmasi hancurnya tank Challenger 2 mereka yang menjadi insiden pertama dari rusaknya tank jenis tersebut dalam peperangan..

Grant Shapps juga menyebut, Inggris memaklumi jika potensi kerugian material termasuk rusalnya alat-alat tempur canggih di zona konflik.

Dia juga mengatakan kepada wartawan bahwa Inggris tidak berencana mengirim tank tambahan ke Kiev untuk mengganti kerugian tersebut.

Berita Rekomendasi

Inggris mengirim 14 tank Challenger 2 ke Ukraina awal tahun ini sebagai bagian dari upaya bantuan militer besar-besaran dari Barat, yang sebagian besar mencakup tank Leopard 2 buatan Jerman.

Pasokan tersebut dimaksudkan untuk serangan balasan Ukraina yang  diluncurkan pada awal Juni.

Pun, Rusia menyebut, pasukan Ukraina tidak memperoleh kemajuan signifikan di garis depan dan justru menderita kerugian besar baik personel maupun peralatan. P

Pada tanggal 5 September 2023, Kiev kehilangan sekitar 66.000 tentara dan 7.600 persenjataan berat dalam operasi musim panasnya, menurut Menteri Pertahanan Rusia, Sergey Shoigu.

 (oln/RT/RIANOV/*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas