Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Permintaan Amerika Tak Didengar, Kim Jong Un Temui Putin untuk Pengiriman Senjata ke Rusia

Perjalanan Kim menuju Rusia juga didampingi oleh beberapa pejabat di bidang industri senjata, termasuk juga personel militer.

Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Permintaan Amerika Tak Didengar, Kim Jong Un Temui Putin untuk Pengiriman Senjata ke Rusia
STR/KCNA VIA KNS/AFP
Gambar yang diambil pada 10 September 2023 dan dirilis dari Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) resmi Korea Utara pada 12 September 2023 ini menunjukkan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un (tengah) melambaikan tangan saat ia berangkat dengan kereta api dari Pyongyang untuk berkunjung ke Rusia. Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un sedang dalam perjalanan ke Rusia dengan kereta lapis baja untuk bertemu Presiden Vladimir Putin, media pemerintah melaporkan pada 12 September, dengan diskusi tatap muka yang kemungkinan terfokus pada penjualan senjata. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo

TRIBUNNEWS.COM, SEOUL – Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dikabarkan telah meninggalkan Pyongyang pada untuk menuju ke Rusia dengan kereta pribadinya.

Menurut sebuah sumber, kunjungan Kim ke Rusia kemungkinan besar akan membahas kesepakatan untuk memasok persenjataan yang akan digunakan Moskow untuk perang di Ukraina.

“Kim berangkat pada Minggu (10/9/2023) menuju Rusia untuk bertemu dengan Presiden Vladimir Putin.” Kata kantor berita Pemerintah Korea Utara KCNA, Selasa (12/9/2023).

Baca juga: Uni Eropa Rasis ke Orang Rusia, Larang Bawa Barang dan Kendaraan Pribadi di Wilayahnya

KCNA menambahkan perjalanan Kim menuju Rusia juga didampingi oleh beberapa pejabat di bidang industri senjata, termasuk juga personel militer.

Di antara delegasi tersebut terdapat anggota militer terkemuka dari partai yang berkuasa, termasuk Direktur Departemen Industri Amunisi Jo Chun Ryong.

“Kehadiran Jo Chun Ryong menunjukkan bahwa Korea Utara dan Rusia akan menyelesaikan semacam perjanjian pembelian amunisi,” kata Michael Madden, pakar kepemimpinan Korea Utara di Stimson Center yang berbasis di Washington.

Berita Rekomendasi

Sementara itu, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan pertemuan antara Kim dengan Putin akan menjadi kunjungan berskala penuh. Menurut Peskov, topik utama pembicaraan adalah hubungan antar negara tetangga.

“Kami akan terus memperkuat persahabatan kami,” katanya.

Sebelumnya, Amerika Serikat (AS) telah meminta Korea Utara untuk tidak menjual senjata apapun ke Rusia, yang berpotensi digunakan Moskow untuk perang di Ukraina.

Juru bicara keamanan nasional Gedung Putih John Kirby mengatakan pihaknya merasa prihatin dengan potensi kesepakatan senjata antara Rusia dan Korea Utara.

“Kami mendesak Korea Utara untuk menghentikan perundingan senjata dengan Rusia dan mematuhi komitmen publik yang telah dibuat Pyongyang untuk tidak menyediakan atau menjual senjata ke Moskow,” kata Kirby.

Tahun lalu, AS juga menuduh Korea Utara karena secara diam-diam mengirimkan peluru artileri ke Rusia.

“Kami tetap khawatir jika Korea Utara terus mempertimbangkan untuk memberikan dukungan kepada pasukan militer Rusia di Ukraina,” ujar Kirby.

Meski begitu, baik Rusia maupun Korea Utara telah membantah tuduhan AS terkait kesepakatan senjata.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas