PBB Revisi Jumlah Kematian Korban Banjir Libya, dari 11.300 jadi 3.958 Jiwa
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) merivisi jumlah korban tewas akibat banjir di Libya, sedikitnya 3.958 orang tewas di seluruh Libya akibat banjir.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
"(Jumlah korban) bisa bertambah atau berkurang," katanya.
Kronologi Banjir di Libya
Badai Daniel telah menyebabkan banjir besar dan kerusakan yang luas di kota Derna, wilayah timur Libya pada 10 September 2023.
Dikutip Al Jazeera, dua bendungan di kota Derna jebol tak kuat menahan tekanan air.
Ada dua bendungan besar di hulu kota Derna.
Wakil Wali Kota Derna mengatakan satu di antara bendungan yang jebol sudah tidak dirawat sejak tahun 2002, sekitar 21 tahun, dikutip dari France24.
Ketika bendungan satu jebol, bendungan kedua pasti kewalahan menampung beban air.
Bendungan pertama memiliki tinggi sekira 70 meter, lapor Al Jazeera.
Baca juga: Rangkuman Peristiwa Timur Tengah: Gempa Maroko, Banjir Libya hingga Konflik Sudan
Infrastruktur Libya banyak yang terbengkalai selama puluhan tahun.
Tidak ada infrastruktur yang diperbaiki sejak pemerintahan Muammar Gaddafi digulingkan dan tewas dalam pemberontakan yang didukung NATO pada 2011.
Air meluap dengan derasnya dari bendungan yang sudah kelebihan beban.
Kekuatan air makin meningkat karena perbedaan ketinggian antara bendungan pertama dan kedua.
Aliran kuat membawa air membanjiri kota Derna.
Air mengalir sekitar 12 kilometer dari puncak bendungan pertama sebelum mencapai laut.
Para ahli memperkirakan bahwa 30 juta meter kubik air dilepaskan ketika bendungan jebol.
Jumlah ini setara dengan 12.000 kolam renang ukuran Olimpiade, lapor Daily Mail.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)