Ukraina Pecat 6 Wakil Menteri Pertahanan di Tengah Skandal Korupsi Pengadaan Alat Militer
Enam wakil menteri pertahanan dipecat di tengah skandal korupsi di badan militer. Menteri pertahanan Ukraina juga telah mengundurkan diri sebelumnya.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Suci BangunDS
TRIBUNNEWS.COM - Enam wakil menteri pertahanan Ukraina dipecat pada Senin (18/9/2023), setelah sebelumnya Menteri Pertahanan Oleksii Reznikov mengundurkan diri dua minggu lalu karena skandal korupsi.
Mengutip Associated Press, wakil menteri pertahanan yang dipecat di antaranya Hanna Maliar, Vitalii Deyneha, Denys Sharapov, serta sekretaris negara Kementerian Pertahanan, Kostiantyn Vashchenko, menurut akun Telegram Taras Melnychuk, perwakilan tetap Kabinet Menteri.
Melnychuk tidak memberikan penjelasan mengenai alasan di balik pemecatan tersebut.
Namun pemerintah telah menyelidiki tuduhan korupsi di kalangan militer terkait pembelian peralatan.
Oleksii Reznikov kemudian digantikan oleh Rustem Umerov, seorang anggota parlemen Tatar Krimea.
Reznikov dicopot awal bulan ini setelah skandal yang melibatkan pengadaan jaket militer oleh Kementerian Pertahanan yang harganya tiga kali lipat.
Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-573: Kyiv Berhentikan 6 Wakil Menteri Pertahanan
Ia membantah tuduhan tersebut, namun pada akhirnya mengundurkan diri.
Pertempuran terus berlanjut di wilayah timur
Sementara itu, pertempuran terus berlanjut pada Senin ketika pasukan Ukraina mencoba menguasai Klishchiivka, sebuah desa di selatan kota Bakhmut yang dikuasai Rusia.
Militer Ukraina mengatakan, pihaknya berhasil merebut desa Klishchiivka dari pasukan Rusia setelah berbulan-bulan pertempuran sengit.
“Musuh berusaha sekuat tenaga untuk mendapatkan kembali posisi yang hilang,” kata Maliar dalam sebuah pengarahan hari Senin sebelum dia dipecat.
“Oleh karena itu, pejuang kami menahan serangan musuh di sana dan bercokol di garis depan yang telah dicapai.”
Perebutan kembali Klishchiivka dianggap penting secara taktis, sehingga memungkinkan pasukan Ukraina memperluas jangkauan mereka di sekitar Bakhmut.
Rusia menginvasi Ukraina pada Februari tahun lalu.
Ukraina lalu melancarkan serangan balasan sejak bulan Juni yang sejauh ini hanya ditandai dengan kemenangan kecil dan tidak ada terobosan besar.