27 Orang Tewas dalam Pertempuran di Nagorno-Karabakh, Rusia Minta Agresi Dihentikan
Pertikaian terjadi beberapa jam usai Azerbaijan melaporkan empat petugas polisi dan 2 warga sipil tewas dalam ledakan ranjau darat di Nagorno-Karabakh
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Sri Juliati
Pengunjuk Rasa Bentrok dengan Polisi di Yerevan
Dewan keamanan Armenia sebelumnya sudah memperingatkan akan terjadinya kerusuhan skala besar.
Di Ibu Kota Armenia, Yerevan, pengunjuk rasa bentrok dengan polisi.
"Lebih dari 30 orang terluka dalam bentrokan di Yerevan," kata Kementerian Kesehatan.
Demonstran menuntut Perdana Menteri Armenia, Nikol Pashinyan mengundurkan diri sebagai pertanggungjawaban situasi di Nagarno-Karabakh.
Pashinyan mengatakan Karabakh ditembaki secara intensif sebagai upaya untuk memprovokasi perang.
Ia meminta pasukan penjaga perdamaian Rusia melakukan tugasnya dan memperingatkan bahwa pasukan tak dikenal sedang membicarakan kudeta di Yerevan.
Reaksi Internasional atas Pertempuran Baru di Nagorno-Karabakh
Amerika Serikat (AS) dan Prancis meminta Azerbaijan menghentikan serangannya terhadap separatis Karabakh.
Baca juga: Azerbaijan meluncurkan operasi militer ke Nagorno-Karabakh, warga sipil dilaporkan tewas
- Amerika Serikat
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken berbicara melalui telepon dengan Pashinyan dan Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev.
Blinken mendesak Azerbaijan untuk “segera menghentikan aksi militer di Nagorno-Karabakh”.
- Prancis
Presiden Prancis Emmanuel Macron juga berbicara dengan Pashinyan, dikutip NPR.