Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Resimen Elite Airborne Rusia Sudah 3 Kali Kehilangan Komandan: 2 Tewas, 1 Mundur, Tanda-Tanda Apa?

Salah satu resimen lintas udara paling bergengsi di Rusia telah kehilangan 3 komandannya, kata Intel Inggris

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Resimen Elite Airborne Rusia Sudah 3 Kali Kehilangan Komandan: 2 Tewas, 1 Mundur, Tanda-Tanda Apa?
REUTERS/Igor Russak
Kadet akademi militer Rusia menutupi peti mati dengan bendera saat pemakaman Dmitry Menshikov, seorang tentara bayaran untuk perusahaan militer swasta Rusia Wagner Group, di Alley of Heroes di pemakaman di Saint Petersburg, Rusia. 

Resimen Elite Airborne Rusia Sudah 3 Kali Kehilangan Komandan: 2 Tewas, Satu Mundur

TRIBUNNEWS.COM - Kementerian Pertahanan Inggris dalam laporan pembaruan intelijen, Sabtu (23/9/2023) menyoroti tingginya 'turnover' di jajaran tinggi militer Rusia terkait perang di Ukraina.

Laporan terbaru intelijen Inggris tersebut menyoroti tingginya pergantian komandan Resimen Serangan Udara Pengawal ke-247 Rusia, salah satu resimen lintas udara paling bergengsi di ketentaraan Rusia.

Kolonel Vasily Popov, komandan Russian 247th Guards Air Assault Regiment, tewas dalam pertempuran pada 14 September, adalah komandan ketiga yang memimpin resimen elite tersebut sejak perang dimulai pada Februari 2022.

Baca juga: Tiga Brigade Elite Rusia Rontok, Taktik Ukraina Bikin Tentara Moskow Terbelah, Bakhmut di Genggaman 

Dia menggantikan pendahulunya, Kolonel Pyotr Popov, hanya beberapa minggu sebelumnya, setelah kolonel tersebut mengundurkan diri.

"Pengunduran diri Kolonel Pyotr Popov kemungkinan sebagai bentuk aksi protes terhadap kegagalan militer Rusia untuk mengambil jenazah tentara yang tewas, kata departemen Inggris, mengutip sumber-sumber media Rusia.

Komandan pertama resimen, Kolonel Konstantin Zizevsky, tewas dalam pertempuran pada minggu-minggu awal perang.

Berita Rekomendasi

Intelijen Inggris, menganalisis, tingginya pergantian kepemimpinan di resimen elite Rusia menunjukkan masalah yang terjadi di rantai komando militer negara tersebut.

"Tingginya pergantian pemimpin resimen ini mengindikasikan masalah yang terus-menerus terjadi di militer Rusia," kata departemen Intelijen Inggris.

Meskipun Rusia tidak pernah mengkonfirmasi jumlah korban, para pejabat AS memperkirakan pada bulan Agustus bahwa korban militer Rusia mendekati angka 300.000 orang, sebanyak 120.000 di antaranya adalah korban jiwa.

Kadet akademi militer Rusia menutupi peti mati dengan bendera
Kadet akademi militer Rusia menutupi peti mati dengan bendera saat pemakaman Dmitry Menshikov, seorang tentara bayaran untuk perusahaan militer swasta Rusia Wagner Group, di Alley of Heroes di pemakaman di Saint Petersburg, Rusia.

Perkiraan tersebut menunjukkan bahwa kematian pasukan Rusia di medan perang telah meningkat tajam tahun ini.

Kematian ini tidak hanya terjadi di kalangan tentara berpangkat rendah, karena banyak komandan senior Rusia dilaporkan tewas dalam aksi sepanjang konflik.

Ukraina mengatakan pada hari Sabtu bahwa komandan militer Rusia termasuk di antara mereka yang tewas atau terluka dalam serangan rudal yang menargetkan markas besar Armada Laut Hitam di Krimea pada hari Jumat.

Baca juga: Sevastopol Kembali Dihajar Rudal, Jenderal Rusia Kritis Saat Markas Besar Armada Laut Hitam Hangus

(oln/*/BI)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas