Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Filipina Kecam Tiongkok Pasang Penghalang di Laut Cina Selatan, Hilangkan Mata Pencaharian Nelayan

Filipina menuduh Tiongkok memasang 'penghalang mengambang' untuk menghentikan kapal penangkap ikan memasuki wilayah sengketa di Laut Cina Selatan.

Penulis: Muhamad Deni Setiawan
Editor: Nanda Lusiana Saputri
zoom-in Filipina Kecam Tiongkok Pasang Penghalang di Laut Cina Selatan, Hilangkan Mata Pencaharian Nelayan
Ted ALJIBE / AFP
Dalam foto yang diambil pada tanggal 21 September 2023 ini, sebuah kapal nelayan Filipina sedang berlabuh saat matahari terbenam di dekat Scarborough Shoal yang dikuasai Tiongkok di Laut Cina Selatan yang disengketakan. Filipina menuduh Tiongkok memasang 'penghalang mengambang' untuk menghentikan kapal penangkap ikan memasuki wilayah sengketa di Laut Cina Selatan. 

TRIBUNNEWS.COM - Filipina menuduh Tiongkok memasang 'penghalang mengambang' untuk menghentikan kapal penangkap ikan memasuki wilayah sengketa di Laut Cina Selatan.

Penjaga pantai Filipina mengatakan, penghalang sepanjang 300 meter mencegah para nelayan untuk bekerja di laguna di Scarborough Shoal.

Dilansir BBC International, Tiongkok mengeklaim lebih dari 90 persen wilayah Laut Cina Selatan dan merebut perairan dangkal tersebut pada tahun 2012.

Baca juga: Kolaborasi HKTI dan INTI Dorong Produk Pertanian Indonesia Tembus Pasar Tiongkok

Penjaga pantai Filipina, Komodor Jay Tarriela, mengatakan penghalang itu ditemukan oleh tim patroli pada hari Jumat (22/9/2023).

Ia menuturkan tiga kapal penjaga pantai Tiongkok dan satu kapal dinas milisi maritim Tiongkok memasang penghalang ketika kapal Filipina tiba.

Jay mengatakan bahwa tindakan Tiongkok itu menyebabkan para nelayan kehilangan mata pencahariannya.

Ia menambahkan, bahwa para nelayan Filipina mengatakan Tiongkok biasanya memasang penghalang seperti itu ketika mereka melihat ada banyak nelayan di wilayah tersebut.

Berita Rekomendasi

Laut Cina Selatan merupakan daerah penangkapan ikan yang kaya.

Wilayah tersebut diyakini menyimpan cadangan minyak dan gas dalam jumlah besar. Lebih dari separuh kapal penangkap ikan dunia beroperasi di kawasan ini.

Tindakan Tiongkok soal Laut Cina Selatan telah membuat marah bukan hanya Filipina juga Vietnam, Taiwan, Malaysia, dan Brunei Darussalam.

Tiongkok melancarkan ambisinya dengan melakukan pembangunan pulau dan menjalankan patroli angkatan laut.

Foto selebaran ini diambil pada 27 April 2021 dan diterima dari Penjaga Pantai Filipina pada 5 Mei 2021 menunjukkan personel penjaga pantai Filipina di atas kapal mereka BRP Cabra memantau kapal-kapal Tiongkok yang berlabuh di Sabina Shoal, singkapan Laut Cina Selatan yang diklaim oleh Manila terletak sekitar 135 kilometer ( 73 mil laut) di sebelah barat pulau Palawan di Filipina.
Foto selebaran ini diambil pada 27 April 2021 dan diterima dari Penjaga Pantai Filipina pada 5 Mei 2021 menunjukkan personel penjaga pantai Filipina di atas kapal mereka BRP Cabra memantau kapal-kapal Tiongkok yang berlabuh di Sabina Shoal, singkapan Laut Cina Selatan yang diklaim oleh Manila terletak sekitar 135 kilometer ( 73 mil laut) di sebelah barat pulau Palawan di Filipina. (Handout / Penjaga Pantai Filipina / AFP)

Sementara itu, Amerika Serikat mengatakan pihaknya tidak memiliki keberpihakan dalam sengketa wilayah.

Namun mereka telah mengirim kapal dan pesawat militer ke dekat pulau-pulau yang disengketakan dalam apa yang disebutnya operasi “kebebasan navigasi”.

Beijing merebut Scarborough Shoal pada tahun 2012 dan memaksa nelayan dari Filipina melakukan perjalanan lebih jauh untuk mendapatkan tangkapan yang lebih kecil.

Ketika hubungan antara Tiongkok dengan Filipina membaik di bawah pemerintahan mantan Presiden Rodrigo Duterte, para nelayan Filipina sempat memiliki kesempatan untuk menangkap ikan di dekat area tersebut.

Namun, ketegangan meningkat sejak Ferdinand Marcos Jr menjadi presiden tahun lalu.

Presiden Marcos Jr memulihkan hubungan keamanan dengan AS dan pada awal tahun 2023.

Ia memberikan akses yang lebih luas kepada pasukan Amerika ke pangkalan militer Filipina.

Hal ini membuat Tiongkok marah karena kehadiran AS yang lebih besar di Filipina memberi Washington aliansi yang membentang dari Korea Selatan dan Jepang di utara hingga Australia di selatan.

(Tribunnews.com/Deni)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas