8 Pejabat Ditangkap Terkait Banjir Libya yang Tewaskan Ribuan Orang
8 pejabat ditangkap terkait bencana banjir Libya yang tewaskan ribuan orang. Wali Kota Derna Abdulmenam al-Ghaithi juga dimintai keterangan.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Garudea Prabawati
Jaksa penuntut berjanji untuk mengambil tindakan tegas terhadap mereka yang bertanggung jawab.
Menurut kantor jaksa, penyelidikan difokuskan pada kontrak pemeliharaan bendungan yang dicapai antara perusahaan Turki dan departemen air Libya.
Negara kaya minyak di Afrika Utara ini berada dalam kekacauan sejak tahun 2011.
Penyelidikan ini mungkin menghadapi tantangan besar karena perpecahan politik di Libya.
Baca juga: Mesir Siapkan Kapal Induk untuk Bantu Korban Banjir di Libya
Rumah Wali Kota Derna Dibakar Pengunjuk Rasa
Diberitakan sebelumnya, rumah wali kota di kota Derna, Libya telah terbakar habis oleh pengunjuk rasa.
"Rumah Wali Kota Derna, Abdulmenam al-Ghaithi, telah menjadi pusat kemarahan masyarakat," lapor BBC.
Ratusan orang menuntut jawaban atas bencana banjir yang terjadi pekan lalu.
Demonstran berkumpul pada Senin (18/9/2023) malam di Masjid Sahaba.
Mereka menuntut agar pejabat tinggi di pemerintahan timur Libya diberhentikan.
Kini, seluruh dewan kota Derna pun telah dibubarkan.
Unjuk rasa ini adalah yang terbesar sejak banjir melanda, dan ada dugaan bahwa aksi ini mendapat dukungan institusional.
“Lokasi protes, Masjid Sahaba, biasanya ditutup sebagai bagian dari area pengungsian," Claudia Gazzini dari International Crisis Group di Libya mengatakan kepada BBC Newsday.
"Tiba-tiba semua masyarakat ke sana," imbuhnya.