Pernikahan Pasangan LGBTQ di Punjab, Picu Kontroversi di India
Pasangan LGBT Dimple (27) dan Manisha (21) menikah di saat India masih menunggu putusan Mahkamah Agung mengenai legalisasi pernikahan sesama jenis.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
"Saya menjalin hubungan dengan seorang gadis selama lima tahun. Awal tahun ini, kami putus. Lalu saya berkencan dengan gadis lain selama tiga-empat bulan, tapi itu juga tidak berhasil," ungkap Dimple.
Manisha yang saat itu merupakan rekan kerja sekaligus sahabatnya kerap membantunya menyelesaikan perselisihan dengan pacarnya.
"Saat itulah saya menyadari bahwa Manisha bisa menjadi pasangan yang lebih baik bagi saya," kata Dimple.
"Dia juga menikmati kebersamaan dengan saya, kami semakin dekat dan mengobrol panjang. Jadi, kami resmi menjadi pasangan sebulan yang lalu," ucap Dimple.
Baca juga: Heboh Orasi Pelangi dan Pilihan Non Biner, Benarkah Ada Kampanye LGBT di OSKM ITB?
Manisha butuh usaha keras untuk meyakinkan orang tuanya bahwa dia ingin menikahi Dimple.
"Ibuku memberitahuku bahwa tidak mungkin menikahi seorang gadis," kata Manisha.
"Akhirnya, aku meyakinkannya bahwa jika dia menginginkan kebahagiaanku, maka dia harus membiarkanku menikah dengan orang yang kuinginkan. Begitu dia setuju, ibu pun membujuk ayahku," bebernya.
Orang tua mereka kemudian bertemu dan tanggal pernikahan disepakati.
Mengingat Dimple adalah seorang penganut Sikh, orang tuanya mengatakan dia ingin menikah dengan mengikuti ritual Sikh sehingga mereka mendekati pendeta gurdwara.
Pasangan tersebut bersikeras bahwa mereka tidak pernah menyembunyikan identitas mereka dan menunjukkan akta nikah yang dikeluarkan panitia Bathinda gurdwara.
India mendekriminalisasi seks sesama jenis pada tahun 2018.
Pernikahan sesama jenis yang sudah terjadi masih belum mendapat pengakuan resmi.
Mahkamah Agung baru-baru ini mendengarkan banyak petisi yang menuntut kesetaraan pernikahan dan keputusannya akan segera diambil.
Jadi saat ini, pernikahan sesama jenis tidak sah di India, artinya Dimple dan Manisha tidak dapat mengakses hak-hak yang dinikmati oleh pasangan menikah heteroseksual.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)