Slovakia Tuduh Rusia Campuri Pemilu setelah Robert Fico Menang
Slovakia menuduh Rusia mencampuri pemilu, menurut info dari intelijennya. Ini menyusul kemenangan Robert Fico yang disebut pro-Rusia dalam pemilu.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Nanda Lusiana Saputri
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Matthew Miller, mengatakan AS melakukan kontak dekat dengan rekan-rekan Slovakia kami mengenai hal itu.
“Amerika Serikat tidak memihak dalam pemilu di luar negeri,” kata Miller.
Pemilu Slovakia
Baca juga: Slovakia Curigai Jet Tempur MiG-19 Sumbangan ke Ukraina Telah Disabot Para Teknisi Rusia
Mantan Perdana Menteri Slovakia, Robert Fico, memperoleh 23 persen suara pada pemilu pada Sabtu (30/9/2023).
Ia akan memiliki 42 kursi dari 150 kursi di parlemen.
Jika berhasil membentuk pemerintahan koalisi, Robert Fico akan menjadi perdana menteri untuk keempat kalinya.
Selama kampanyenya, Robert Fico berjanji untuk mengakhiri dukungan militer ke Ukraina dan menentang sanksi terhadap Rusia.
Robert Fico Disebut Pro-Rusia
Baca juga: Rusia Punya Pasukan Storm-Z di Ukraina, Batalion Hukuman Mirip Era Stalin
Media Barat menyebut Robert Fico pro-Rusia karena pernyataannya selama kampanye setelah pemilu.
Dalam konferensi pers Minggu (1/10/2023), Robert Fico mengatakan Slovakia, yang merupakan anggota NATO dan Uni Eropa, mengatakan memiliki masalah yang lebih besar daripada sibuk membantu Ukraina.
"Slovakia memiliki masalah yang lebih besar dari Ukraina. Kami akan setuju untuk memberi bantuan kemanusiaan pada Ukraina tapi tidak dengan pengiriman senjata baru ke Ukraina," katanya, Minggu (1/10/2023), dikutip dari Al Jazeera.
Menurutnya, pengiriman senjata itu sama dengan pembunuhan lebih lanjut dalam perang.
"Pembunuhan lebih lanjut dalam perang tidak menguntungkan siapa pun," lanjutnya.
Ia mengatakan Slovakia akan mendorong perdamaian Rusia dan Ukraina.
Kemenangan Robert Fico memicu kekhawatiran AS dan sekutu Barat-nya.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Slovakia