Penembakan di Mal Siam Paragon Thailand: Polisi Tangkap 4 Orang yang Diduga Jual Senjata ke Pelaku
Kepolisian Thailand berhasil menangkap empat orang yang diduga sebagai penjual senjata ke pelaku penembakan di mal Siam Paragon Bangkok.
Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Sri Juliati
Kasus penembakan di mal Siam Paragon yang melibatkan pelaku berusia 14 tahun, membuat kesehatan mental remaja Thailand menjadi sorotan.
Kriminolog Dr Krisanaphong Poothakool dari Universitas Rangsit mengatakan kepada CNA, serangan senjata pada hari Selasa mencerminkan tren kenakalan remaja yang mengkhawatirkan di Thailand.
Baca juga: Pangeran Malaysia Turut Saksikan Insiden Penembakan Massal Mal Thailand, Jadi Tameng untuk Keluarga
Data Departemen Pengamatan dan Perlindungan Anak menunjukkan bahwa antara Oktober 2020 hingga September 2021, terdapat 1.477 pelanggaran yang dilakukan oleh orang berusia di bawah 18 tahun terhadap nyawa dan tubuh.
Jumlahnya meningkat menjadi 1.695 pada periode yang sama tahun berikutnya.
"Keparahan kejahatan yang dilakukan oleh anak-anak dan remaja semakin meningkat."
"Harus kita akui bahwa saat ini, hukumlah yang menjadi permasalahan karena belum berhasil menangkap pelakunya," kata Dr Krisanaphong.
Menurut pihak berwenang, remaja pelaku menggunakan senjata kosong yang telah dimodifikasi untuk menembakkan peluru tajam dalam penyerangan di mal.
Baca juga: Penembakan di Mall Siam Paragon Thailand, Senjata Tersangka telah Dimodifikasi
Senjata kosong tidak dianggap sebagai senjata api di Thailand dan dapat dibeli secara legal dan mudah secara online.
"Senjata kosong tidak ilegal menurut hukum Thailand karena tidak dapat membunuh seseorang."
"Namun pelaku menggunakan model yang dimodifikasi dan di sini hukum harus disesuaikan agar setara dengan perilaku kriminal," ungkapnya.
Selain meninjau peraturan hukum, Dr Krisanaphong menyarankan bahwa penjualan senjata api di masa depan harus mengharuskan pembeli melalui evaluasi kesehatan mental dan penilaian perilaku yang tepat.
Saat ini, kepemilikan senjata di Thailand memerlukan izin dan pemohon harus berusia minimal 20 tahun.
Baca juga: Pelaku Penembakan di Mal Thailand Derita Gangguan Mental dan Hadapi 5 Dakwaan Serius
Mereka tidak boleh cacat atau memiliki gangguan mental, dan harus menjalani pemeriksaan latar belakang untuk melihat pendapatan, karier, pelanggaran ringan, dan pelanggaran pidana mereka.
"Kita tidak bisa hanya melihat catatan kriminal mereka," kata Dr Krisanaphong.
"Untuk senjata api ilegal, petugas keamanan harus mengembangkan keterampilan dan pengetahuannya agar bisa terspesialisasi di bidangnya."
"Kami juga membutuhkan petugas untuk mengawasi masalah ini khususnya karena saat ini, semua hal tersebut masih terbatas," tandasnya.
(Tribunnews.com/Whiesa)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.