Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-590: 51 Orang Tewas dalam Serangan Rudal Rusia

Berikut update perang Rusia vs Ukraina hari ke-590, Serangan rudal Rusia menghantam sebuah kafe di Kharkiv, setidaknya 51 orang tewas.

Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Suci BangunDS
zoom-in Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-590: 51 Orang Tewas dalam Serangan Rudal Rusia
GENYA SAVILOV / AFP
Penduduk setempat berduka atas jenazah istrinya yang tewas dalam serangan Rusia di sebuah toko dan kafe di desa Groza, sekitar 30 kilometer sebelah barat Kupiansk, Ukraina timur, pada tanggal 5 Oktober 2023. Dalam artikel mengulas tentang update perang Rusia-Ukraina hari ke-590, sebanyak 51 Orang tewas dalam serangan rudal Rusia. 

TRIBUNNEWS.COM - Berikut update perang Rusia vs Ukraina hari ke-590.

Serangan rudal Rusia menghantam sebuah kafe di Kharkiv, setidaknya 51 orang tewas termasuk anak laki-laki berusia 6 tahun.

Zelensky menuduh Rusia melakukan agresi genosida.

Para pemimpin Eropa mendukung Zelenskiy di tengah ketidakpastian pendanaan AS.

Jerman akan melakukan segalanya untuk melindungi Ukraina dari serangan rudal Rusia.

Selengkapnya, berikut update perang Rusia vs Ukraina hari ke-590, dikutip dari TheGuardian:

Baca juga: Populer Internasional: Remaja Diduga Dipukuli Polisi Moral Iran - Mantan Jurnalis Rusia Dipenjara

- Serangan rudal Rusia menghantam sebuah kafe di desa Hroza, Kharkiv pada Kamis (5/10/2023)

Berita Rekomendasi

Menteri Dalam Negeri Ukraina, Ihor Klymenko mengungkapkan rudal yang menghantaf kafe tersebut, menewaskan 51 orang, satu di antaranya, anak laki-laki berusia 6 tahun.

Menurut temuan awal, Rusia menargetkan kafe tersebut dengan rudal balistik Iskander.

- Zelensky menuduh Rusia melakukan agresi genosida setelah serangan

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy menggambarkan serangan rudal Rusia ini sebagai kejahatan yang brutal.

Pasalnya, serangan ini menargetkan toko kelontong yang dianggap sepenuhnya sengaja.

- Zelensky mendapat dukungan dari para pemimpin Eropa dalam menghadapi kegelisahan pendanaan AS

Pertemuan di KTT Komunitas Politik Eropa (EPC) di Granada, Spanyol, memberikan kesempatan kepada para pemimpin termasuk Presiden Prancis, Emmanuel Macron, Kanselir Jerman, Olaf Scholz, dan Perdana Menteri Inggris, Rishi Sunak, untuk menyatakan kembali komitmen mereka terhadap Ukraina.

Sebelumnya gejolak politik di AS dan Eropa menimbulkan pertanyaan tentang kelanjutan dukungan terhadap Ukraina.

- Jerman akan membantu Ukraina semaksimal mungkin

Menteri Luar Negeri Annalena Baerbock mengatakan akan melakukan segala cara untuk melindungi Ukraina dari serangan rudal Rusia.

“Lebih dari 50 orang tewas di Hrosa,”

“Selama bom menghantam supermarket dan kafe, kami melakukan segalanya untuk Ukraina untuk melindungi diri dari teror rudal Putin.” tulis Annalena Barbock di X.

- Untuk membantu Ukraina, Pemerintahan Biden sedang mempertimbangkan untuk menggunakan program hibah Departemen Luar Negeri AS

Politco melaporkan, Pemerintahan Biden saat ini sedang mempertimbangkan untuk mengirim bantuan ke Ukraina.

- Perdana Menteri Ľudovít Ódor mengatakan saat ini Slovakia tidak akan mengirimkan lebih banyak bantuan militer ke Ukraina

Namun keputusan itu akan ditunda sampai pemerintahan baru terbentuk setelah pemilu.

Robert Fico, mantan perdana menteri populis dan pro-Rusia memenangkan pemilu.

Dalam kampanyenya, ia berjanji akan mengakhiri bantuan militer ke Ukraina.

- Joe Biden, ingin menyampaikan pidato utama mengenai dukungan terhadap Ukraina

Namun Sekretaris pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre tidak menyebutkan waktu tepatnya Joe Biden untuk berpidato.

Dia hanya menggambarkan serangan rudal Hroza sebagai hal yang mengerikan.

- Vladimir Putin meningkatkan retorika nuklir

Putin mengatakan negaranya telah berhasil menguji coba rudal jelajah strategis Burevestnik yang bertenaga nuklir dan berkemampuan nuklir.

Ia juga menyarkan Rusia dapat melanjutkan uji coba nuklir untuk pertama kalinya dalam lebih dari tiga dekade.

- Pimpinan Wagner Yevgeny Prigozhin Disebut Tewas karena Granat

Putin juga menyatakan kecelakaan pesawat yang menewaskan kepala tentara bayaran Wagner Yevgeny Prigozhin pada bulan Agustus disebabkan oleh granat tangan yang meledak di dalam pesawat

Putin mengatakan, yang menyebabkan tentara bayaran Wagner Yevgeny Prigozhin bukanlah serangan rudal.

“Pecahan granat tangan ditemukan di tubuh mereka yang tewas dalam kecelakaan itu. Tidak ada dampak eksternal pada pesawat – ini sudah menjadi fakta,” katanya.

(Tribunnews.com/Farrah Putri)

Artikel Lain Terkait Perang Rusia vs Ukraina

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas