Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Satu Drone Octocopters R18 Ukraina Bisa Tumpas 10 Tank Rusia Bahkan di Kegelapan Malam

Ukraina juga punya alat 'serius' bernilai miliaran atau tepatnya senilai 100 ribu dolar atau setara Rp 1,5 M untuk sebuah drone canggih, octocopter

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Satu Drone Octocopters R18 Ukraina Bisa Tumpas 10 Tank Rusia Bahkan di Kegelapan Malam
Wojciech Grzedzinski/Anadolu Agency via Getty Images
Operator drone Ukraina dari Brigade Mekanik Terpisah ke-24 menguji peralatan militer baru termasuk drone FPV di area pelatihan di tengah perang Rusia-Ukraina di Oblast Donetsk, Ukraina pada 03 Agustus 2023. 

Pun, Ukraina mengklaim, kerugian Rusia dipastikan jauh lebih mahal dari yang mereka tanggung.

Komandan unit militer Ukraina, yang dipanggil Hasan, mengatakan kepada CBS News bahwa dalam sebulan terakhir saja tentaranya telah “menghancurkan perangkat keras Rusia senilai 40 juta dolar AS” menggunakan drone.

Dia menambahkan bahwa unitnya dijadwalkan untuk ditingkatkan jumlahnya dari sekitar 60 menjadi 100 tentara dan perlu meningkatkan armada drone-nya.

Ukraina Bentuk Pasukan Drone, Dua Ribu Unit Dikirim ke Garis Depan

Dalam beberapa bulan terakhir, militer Ukraina juga telah menggunakan drone yang jauh lebih murah dan berbiaya rendah yang dilengkapi dengan alat peledak, seperti granat berpeluncur roket anti-tank, untuk melawan pasukan Rusia.

Drone tersebut, yang berharga sekitar 400 dolar AS, menjadi sangat populer dan muncul sebagai senjata anti-tank terkemuka bagi militer Ukraina di tengah invasi Rusia ke Ukraina selama 20 bulan.

Pasukan Rusia juga menggunakan drone yang bisa meledak dalam perang tersebut.

Menteri Transformasi Digital Ukraina Mykhailo Fedorov mengatakan bahwa Ukraina berdedikasi untuk membangun “pasukan drone” yang mutakhir dan proyek tersebut telah melibatkan ribuan platform tak berawak ke dalam pertempuran.

Berita Rekomendasi

Fedorov mengatakan dalam sebuah tweet pada Jumat bahwa hampir 2.000 drone berteknologi tinggi yang dilengkapi dengan alat AI untuk secara otomatis “mendeteksi” dan “melacak” target sedang dikirim ke garis depan.

“Data berkualitas berarti hasil yang lebih cemerlang dari unit serangan UAV. Pantau terus,” kata Fedorov.

(oln/cnbc/BI/*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas