Gal Gadot Sakit Hati usai Hamas Serang Israel, Warganet Ramaikan Kolom Komentarnya: Free Palestine
Aktris Hollywood Gal Gadot merasa sakit hati usai Hamas melakukan serangan ke Israel, hingga tewaskan ratusan orang.
Penulis: garudea prabawati
Editor: Nuryanti
TRIBUNNEWS.COM - Gal Gadot menanggapi adanya serangan Hamas ke Israel, hingga tewaskan ratusan orang.
Aktis Hollywood itu mengatakan serangan militer Hamas merupakan sebuah aksi teror.
Dirinya pun mengemukakan dukungannya untuk Israel, bahkan mengajak orang lain untuk ikut serta mendukung negara asalnya tersebut.
Banyak warganet pun memberikan komentar dengan aksi dukungannya.
Namun tak sedikit yang kontra dengan Gal Gadot, dan cenderung menyalahkan pihak Israel.
Baca juga: Israel-Palestina Memanas: 300 Orang Israel Tewas, Netanyahu Bersumpah Lakukan Pembalasan Besar
Lewat akun Instagramnya, @gal_gadot, dirinya mengunggah tangkapan layar beriita perang Israel Vs Palestina.
"Setidaknya 250 warga Israel telah dibunuh dan puluhan perempuan, anak-anak, dan orang tua disandera di Gaza, oleh kelompok militer Palestina Hamas. Mulai dini hari, lebih dari 3.000 roket ditembakkan. Hamas menyandera, mengendalikan pangkalan dan permukiman di Israel. Ada lebih dari 1.500 orang terluka dan pertempuran sengit masih berlangsung"
“Saya mendengar suara mereka dan mereka menggedor pintu. Saya bersama dua anak saya yang masih kecil. Hatiku sakit. Berdoa untuk mereka semua yang kesakitan," tulis Gal Gadot dalam unggahannya.
Sementara di unggahannya yang kedua dirinya mengunggah gambar Bintang Daud, yang merupakan lambang bendera Israel, dengan latar belakang warna biru.
"Saya mendukung Israel, Anda juga harus melakukannya. Dunia tidak bisa berdiam diri ketika aksi teror mengerikan ini terjadi!," tulisnya lagi.
Namun tak sedikit warganet yang kontra dengan unggahannya.
Baca juga: Hamas Tembaki Penonton Konser di Gurun Pasir Perbatasan Israel-Gaza, Ratusan Orang Lari Kocar-kacir
Mereka termasuk menyerukan 'Free Palestine' di kolom komentar pemeran Wonder Woman itu.
"Free Palestine, The further a society drifts from truth, the more it will hate those who speak it," tulis salah seorang warganet.
PM Israel Benjamin Netanyahu Meradang: Kami akan Ubah Gaza Jadi Pulau Terpencil