Perang Israel-Palestina Memanas, Hizbullah Ikut-ikutan, Pasukan Penjaga Perdamaian Tetap di Posisi
Pasukan penjaga perdamaian PBB di Lebanon diminta untuk tetap berada di posisi setelah Hizbullah melancarkan serangan ke wilayah Israel.
Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Daryono
Militer Israel membalas dengan serangan balasan yang menghancurkan di Gaza, menewaskan lebih dari 230 warga Palestina di jalur yang diblokade.
Pasukan Israel masih membom Gaza dan bertempur dengan kelompok bersenjata Hamas di beberapa bagian Israel selatan pada Minggu dini hari.
Dikutip dari Al Jazeera, Hamas mengatakan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya melalui darat, udara, dan laut merupakan respons terhadap penodaan Masjid Al Aqsa serta kekejaman Israel terhadap warga Palestina selama beberapa dekade.
Hal ini termasuk blokade Gaza selama 16 tahun, serangan Israel di kota-kota Tepi Barat selama setahun terakhir, peningkatan serangan pemukim terhadap warga Palestina, serta pertumbuhan pemukiman ilegal.
Seorang komandan militer Hamas, Mohammed Deif mengatakan, waktunya telah tiba "bagi musuh untuk memahami".
Baca juga: Reaksi Rusia, Ukraina, AS, Iran hingga Turki atas Serangan Terbesar Hamas Palestina terhadap Israel
"Mereka tidak dapat terus berjalan tanpa konsekuensi," katanya.
Para pemimpin Hamas mengatakan serangan yang dimulai di Gaza akan menyebar ke Tepi Barat dan Yerusalem yang diduduki.
Netanyahu, yang telah menyatakan "keadaan perang" dan memanggil pasukan cadangan militer, berjanji untuk melawan Hamas sampai akhir.
Dia mengatakan kepada warga Palestina di Gaza yang berada di bawah blokade darat, udara, dan laut Israel untuk segera meninggalkan wilayah tersebut.
"Kami akan melakukan pembalasan besar atas hari kelam ini," kata pemimpin Israel itu dalam pidatonya yang disiarkan televisi.
Baca juga: PM Israel Benjamin Netanyahu Meradang: Kami akan Ubah Gaza Jadi Pulau Terpencil
"Kami akan membalas dendam untuk semua anak muda yang kehilangan nyawa mereka. Kami akan menargetkan semua posisi Hamas. Kami akan mengubah Gaza menjadi pulau terpencil."
"Kepada warga Gaza, saya ucapkan. Anda harus pergi sekarang. Kami akan menargetkan setiap sudut jalur tersebut," ungkapnya.
(Tribunnews.com/Whiesa)