Putin: Serangan Hamas dan Israel Bahayakan Warga, Rusia Ajukan Resolusi Damai ke PBB
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan serangan Hamas dan Israel sama-sama mematikan, terutama bagi warga sipil. Rusia ajukan resolusi damai ke PBB.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Whiesa Daniswara
Sebelumnya, Rusia mengajukan Resolusi Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menyerukan pembebasan sandera, gencatan senjata, distribusi bantuan dan evakuasi warga dengan aman.
Rusia Siap Tengahi Perdamaian Hamas Palestina-Israel
Baca juga: Netanyahu: Serangan Israel di Gaza Hanya Permulaan untuk Hancurkan Hamas
Dalam perundingan itu, Putin mengatakan Rusia siap menjadi penengah apabila diminta.
"Moskow siap menjadi penengah dalam konflik tersebut, memanfaatkan kedekatannya dengan negara-negara Arab dan Israel," tambah Putin.
Putin berpendapat, Rusia dapat membantu perundingan damai itu karena memiliki hubungan yang baik dengan Israel dan Palestina.
Ia juga mengatakan Rusia tidak memihak siapa pun dalam konflik ini.
"Rusia telah mengembangkan hubungan yang sangat baik dengan Israel selama, katakanlah, 15 tahun terakhir, dan hubungan tradisional dengan Palestina. Maka dari itu, tidak akan ada yang mencurigai kita ingin bermain bersama dengan seseorang. Tapi, tentu saja, hanya jika seseorang membutuhkan mediasi kita. Hal ini selalu dilakukan hanya berdasarkan kesepakatan para pihak,” jelasnya.
Hamas Palestina vs Israel
Meningkatnya eskalasi Hamas-Israel terjadi setelah Hamas menyusup dan meluncurkan roket ke Israel dari Jalur Gaza pada Sabtu (7/10/2023) pagi.
Ribuan warga Israel meninggal dunia dalam serangan itu dan ratusan lainnya menjadi tawanan Hamas.
Hamas mengatakan serangan itu adalah respons atas tindakan otoritas Israel terhadap Masjid Al-Aqsa di Bukit Bait Suci Yerusalem, seperti diberitakan oleh Al Arabiya.
Pada hari yang sama, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mendeklarasikan perang melawan Hamas.
Israel membombadir Gaza, menghancurkan bangunan dan menewaskan warga sipil.
Mereka memblokade seluruh Gaza dan menyerang daerah Palestina, Tepi Barat, serta wilayah sekutu Hamas, Hizbullah, di Lebanon dan Suriah.
Hingga Sabtu (14/10/2023), lebih dari 1.900 warga Palestina terbunuh dan sekitar 7.700 orang menderita luka-luka.
Sementara itu, lebih dari 1.500 orang meninggal dunia dan hampir 4.000 orang terluka di pihak Israel.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel