Demo Pro-Palestina Kian Masif dan Panas, Israel Evakuasi Staf Kedutaan, AS Tutup Konsulat di Turki
Israel mengevakuasi kedutaan besarnya di negara-negara Arab. Amerika Serikat bahkan menutup konsulatnya di Turki karena cemas mendapat serangan
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Demo Pro-Palestina Kian Masif dan Panas, Israel Evakuasi Staf Kedutaannya, AS Tutup Konsulat
TRIBUNNEWS.COM - Demonstrasi pro-Palestina makin masif terjadi di seluruh dunia, khususnya di negara-negara Arab dan negara dengan mayoritas penduduk muslim.
Demonstrasi itu menyasar kantor-kantor Kedutaan Besar Israel dan Konsulat Amerika Serikat di berbagai wilayah di dunia.
Merespons kian masifnya demonstrasi, Kementerian Luar Negeri Israel dilaporkan mengevakuasi pegawai kedutaannya di Rabat, Maroko dan Kairo, Mesir pada Rabu (18/10/2023).
Baca juga: Video Kerusuhan di Lebanon, Yordania, dan Turki Seusai Israel Bom Rumah Sakit Gaza, AS Kena Dampak
Evakuasi staf kedutaan Israel itu dilakukan sebagai langkah pencegahan di tengah meningkatnya eskalasi demonstrasi pro-Palestina dengan latar belakang perang antara Israel dan Hamas.
Demonstrasi kian gencar diadakan di depan Kedubes Israel di ibu kota Mesir dan Maroko, serta kedutaan besar Israel lainnya di kota-kota lain di seluruh dunia, menyusul pemboman Rumah Sakit Al-Ahli di Jalur Gaza yang mengakibatkan kematian sedikitnya 471 orang. dan cedera 314.
Demonstrasi untuk mendukung Palestina juga terjadi di Tunisia, Libya, Lebanon, Jerman, Irak, Türki, Yordania, Iran, Suriah, Kuwait, dan negara-negara lain setelah serangan tersebut.
Akibatnya, otoritas Israel telah meningkatkan langkah-langkah keamanan di misi diplomatik di seluruh dunia.
Di Tunis, ibu kota Tunisia, ribuan demonstran memprotes serangan Israel di Jalur Gaza.
Menurut AFP, mereka menuduh Israel menyebabkan kematian beberapa ratus orang dengan menembakkan roket ke rumah sakit di Gaza.
Sementara itu, serangan tersebut juga menjadi penyebab protes besar di Misrata dan seluruh kota besar di Libya pada 17 Oktober 2023 kemarin.
Para pengunjuk rasa lokal menuduh para pemimpin Arab tidak melakukan apa pun untuk membantu rakyat Palestina.
Para pengunjuk rasa menyerukan pengusiran duta besar dari negara-negara Barat yang diduga mendukung agresi Israel terhadap rakyat Palestina.
Para pengunjuk rasa menuntut agar pipa Greenstream tidak digunakan untuk memasok minyak dan gas dari Libya ke Eropa.
Baca juga: RS Dibom, Israel Minta Warganya Tinggalkan Turki Segera, Wanti-wanti Jangan Pergi ke Negara Arab