Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Gedung Capitol AS Digeruduk Pendemo Pro-Palestina, 300 Orang Ditangkap

Sambil meneriakkan “gencatan senjata sekarang!” para pengunjuk rasa membentangkan spanduk bertuliskan “biarkan Gaza hidup” dan “bukan atas nama kami.”

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Gedung Capitol AS Digeruduk Pendemo Pro-Palestina, 300 Orang Ditangkap
AP/Mariam Zuhaib
Bendera Amerika ditempatkan di luar US Capitol pada Senin, 11 September 2023, di Washington, pada peringatan 22 tahun serangan teror 11 September 2001. (AP Photo/Mariam Zuhaib) 

Gedung Capitol AS Digeruduk Pendemo Pro-Palestina, 300 Orang Ditangkap

TRIBUNNEWS.COM - Sejumlah pengunjuk rasa pro-Palestina melakukan aksi duduk di Gedung Capitol Amerika Serikat (AS) pada Rabu (18/10/2023).

Para pendemo, menuntut agar AS mendukung gencatan senjata antara Israel dan Hamas.

Polisi menangkap beberapa pengunjuk rasa yang menolak meninggalkan gedung.

Baca juga: Israel Minta Bantuan AS Dana Darurat 10 Miliar Dolar, Washington Kirim Joint Direct Attack Munition

Gedung Capitol merupakan kantor Kongres Amerika Serikat. Bangunan ini terletak di Washington, D.C., di puncak Capitol Hill. 

Para aktivis yang beraksi di Gedung Capitol ini dilaporkan memisahkan diri dari demonstrasi yang lebih besar di National Mall yang juga berlangsung di hari yang sama.

Dalam aksinya, mereka duduk di lantai Gedung Kantor DPR dengan pengawasan dari sekelompok anggota kepolisian.

BERITA TERKAIT

Sambil meneriakkan “gencatan senjata sekarang!” para pengunjuk rasa membentangkan spanduk bertuliskan “biarkan Gaza hidup” dan “bukan atas nama kami.”

Tak lama setelah protes dimulai, Polisi Capitol memperingatkan massa untuk membubarkan diri.

Polisi lalu masuk dan menahan mereka yang menolak untuk mematuhi perintah pembubaran.

Polisi Capitol melaporkan bahwa sekitar 300 orang ditangkap.

Demonstrasi tersebut diorganisir oleh Jewish Voice for Peace, Suara Yahudi untuk Perdamaian, yang mengklaim kalau lebih dari 350 orang, termasuk 24 rabi, ikut ambil bagian dalam aksi protes tersebut.

Di luar gedung, kelompok tersebut mengklaim bahwa hingga 10.000 orang melakukan unjuk rasa menentang pembersihan etnis yang dilakukan pemerintah Israel terhadap warga Palestina.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken (kiri) mendengarkan saat Presiden AS Joe Biden (kedua dari kiri) dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (kedua dari kanan) menunggu untuk membuat pernyataan sebelum pertemuan di Tel Aviv pada 18 Oktober 2023, di tengah situasi yang sedang berlangsung pertempuran antara Israel dan kelompok Palestina Hamas. Presiden AS Joe Biden mendarat di Tel Aviv pada 18 Oktober 2023 ketika kemarahan Timur Tengah berkobar setelah ratusan orang tewas ketika sebuah roket menghantam sebuah rumah sakit di Gaza yang dilanda perang, dan Israel dan Palestina dengan cepat saling menyalahkan. (Brendan Smialowski/AFP)
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken (kiri) mendengarkan saat Presiden AS Joe Biden (kedua dari kiri) dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (kedua dari kanan) menunggu untuk membuat pernyataan sebelum pertemuan di Tel Aviv pada 18 Oktober 2023, di tengah situasi yang sedang berlangsung pertempuran antara Israel dan kelompok Palestina Hamas. Presiden AS Joe Biden mendarat di Tel Aviv pada 18 Oktober 2023 ketika kemarahan Timur Tengah berkobar setelah ratusan orang tewas ketika sebuah roket menghantam sebuah rumah sakit di Gaza yang dilanda perang, dan Israel dan Palestina dengan cepat saling menyalahkan. (Brendan Smialowski/AFP) (AFP/BRENDAN SMIALOWSKI)

Tak Seluruh AS Dukung Joe Biden Soal Israel

Seperti diketahui, serangan udara Israel melawan militan Hamas di Gaza memasuki hari ke-12 per Rabu.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas