Bantuan ke Gaza Belum Juga Datang, Menhan Israel ke Pasukan IDF: Bersiaplah Masuk ke Dalam
Gallant mengatakan kepada pasukannya untuk "bersiap-siap" untuk menerima perintah memulai operasi darat.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
“Saya tidak akan mengeluarkan uang (bertaruh) untuk truk-truk yang (bisa) lewat (masuk ke Gaza pada hari Jumat)],” ujar sebuah sumber yang mengetahui situasi tersebut mengatakan kepada CNN pada Kamis (19/10/2023).
Sumber tersebut menambahkan kalau situasinya “tidak stabil.”
Kairo mengatakan bantuan yang sangat dibutuhkan masih mengalir dari puluhan negara dan organisasi internasional, termasuk Yordania, Tunisia, Turki, Uni Emirat Arab, Venezuela, UNICEF, dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Selain itu, para pejabat di penyeberangan Rafah mengumumkan pada Jumat kalau upaya perbaikan hampir selesai.
Pengeboman Israel di perbatasan Rafah telah mempersulit dan semakin menghambat datangnya bantuan yang diharapkan kepada masyarakat Gaza.
Tel Aviv juga telah dua kali mengingkari tawaran untuk mengizinkan bantuan masuk dan keluar bagi warga Gaza.
Financial Times melaporkan kalau truk bantuan juga akan diperiksa secara ketat untuk memastikan bahwa Hamas tidak dapat menggunakan isinya, sehingga semakin menunda kedatangan mereka.
Sekjen PBB António Guterres tiba di Kairo pada Jumat, menyerukan agar bantuan kemanusiaan disalurkan secepat mungkin ke Gaza.
Dia menyebut bantuan itu sebagai “pembeda antara hidup dan mati bagi masyarakat Gaza.”
“Kami benar-benar membutuhkan truk-truk ini untuk bergerak secepat mungkin dan sebanyak yang diperlukan, namun untuk itu, harus ada upaya yang berkelanjutan,” katanya, seraya menambahkan bahwa truk-truk tersebut harus masuk “setiap hari untuk memberikan dukungan yang cukup bagi rakyat Gaza".
Sementara tidak ada kepastian kapan bantuan untuk warga Gaza akan diizinkan masuk, Israel menyambut pesawat kargo yang membawa senjata, ambulans militer, dan peralatan medis bagi kebutuhan pihaknya.
(oln/xhu/TC/cnn/*)