Jerman Cemas UNIFIL Ditarik dari Perbatasan Israel-Lebanon, Indonesia Kontingen Terbesar Pasukan PBB
Jika UNFIL pergi, Israel akan punya dua front perang. Israel akan melawan Hamas di Gaza dan Hizbullah yang masuk dari Lebanon.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Gerakan perlawanan Hizbullah dibentuk segera setelah invasi Israel tersebut, sebagai tanggapan terhadap invasi kedua Israel ke Lebanon, pada tahun 1982.
Hizbullah memaksa Israel untuk mengakhiri pendudukannya di Lebanon selatan pada tahun 2000, namun perang pecah antara Hizbullah dan Israel di Lebanon selatan pada tahun 2006.
Misi UNIFIL diperluas dengan resolusi PBB yang menghentikan perang tahun 2006.
Operasi Penjaga Perdamaian PBB di Selatan Lebanon atau UNIFIL terdiri dari hampir 10.000 personel dari 49 negara, dengan Indonesia menggelar kontingen terbesar.
Sumber-sumber PBB menyatakan Indonesia mengerahkan 1.232 prajurit.
Kementerian Luar Negeri Indonesia menyatakan pada Maret 2023 kalau Indonesia mengerahkan 1.090 prajurit di Selatan Lebanon.
Jerman Cemas Hizbullah Gabung Perang Secara Langsung ke Israel
Adapun peringatan Menteri Pertahanan Jerman di atas, muncul ketika pertempuran antara Hizbullah dan pasukan Israel di perbatasan semakin meningkat.
Eskalasi pertempuran itu meningkatkan kemungkinan kalau Hizbullah akan melakukan intervensi untuk membuka front kedua dalam perang melawan Israel dari Lebanon.
Artinya, selain front di Gaza, Israel juga akan menghadapi front kedua melawan Hizbullah yang merangsek masuk dari Lebanon.
Sejak Hamas melancarkan Operasi Banjir Al-Aqsa pada tanggal 7 Oktober dan Israel membalasnya dengan membom Gaza, menewaskan ribuan warga sipil.
Hizbullah sendiri telah terlibat dalam baku tembak dengan tentara Israel di perbatasan selatan Lebanon.
Selama seminggu terakhir, baku tembak ini telah menyebabkan banyak serangan Hizbullah terhadap pos-pos militer, kendaraan militer, tank, dan lokasi lainnya, yang ditanggapi Israel dengan penembakan tanpa pandang bulu dan serangan fosfor putih ke wilayah pemukiman di teritori Lebanon.
Pada Rabu (18/10/2023) pagi, Hizbullah menyerang Merkava Israel di wilayah Al-Rahib yang diduduki Israel.
Serangan ini mengakibatkan kematian dan cedera di antara pasukan Israel, menurut sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh kelompok perlawanan.