Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Perbatasan Mesir-Gaza Dibuka, Bantuan Kemanusiaan Mulai Berdatangan tapi Dibatasi

Puluhan truk akhirnya tiba di wilayah Gaza setelah perbatasan di Mesir dibuka. UNICEF telah mengirimkan 44 ribu botol air.

Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Nuryanti
zoom-in Perbatasan Mesir-Gaza Dibuka, Bantuan Kemanusiaan Mulai Berdatangan tapi Dibatasi
AFP/MOHAMMED ABED
Pekerja bantuan berkumpul di sekitar truk yang membawa bantuan kemanusiaan setelah mereka memasuki Jalur Gaza dari Mesir melalui perbatasan Rafah pada 21 Oktober 2023. 

TRIBUNNEWS.COM - Perbatasan antara Mesir dan Gaza akhirnya dibuka pada Sabtu (21/10/2023).

Setelah perbatasan Mesir dan Gaza dibuka, bantuan yang dibutuhkan oleh rakyat Palestina akhirnya mengalir.

Meski telah dibuka, namun hanya 20 truk yang diizinkan untuk masuk ke wilayah Gaza.

Angka tersebut tidak cukup untuk mengatasi krisis kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Lebih dari 200 truk yang membawa 3.000 ton bantuan telah menunggu di dekatnya selama berhari-hari.

Rumah sakit mengatakan mereka kehabisan pasokan medis dan bahan bakar untuk generator darurat di tengah pemadaman listrik di seluruh wilayah.

Baca juga: Hamas Lepas Sandera Warga Negara AS, Bantuan Kemanusiaan Mulai Mengalir ke Gaza Melalui Mesir

Dikutip dari AP News, Israel masih melancarkan gelombang serangan udara di Gaza ketika militan Palestina menembakkan serangan roket ke Israel.

BERITA REKOMENDASI

Pembukaan tersebut terjadi setelah lebih dari seminggu diplomasi tingkat tinggi yang dilakukan oleh berbagai mediator, termasuk kunjungan Presiden AS Joe Biden dan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres ke wilayah tersebut.

Israel bersikeras bahwa tidak ada yang akan memasuki Gaza sampai sekitar 200 orang yang ditangkap oleh Hamas dibebaskan, dan penyeberangan sisi Palestina telah ditutup oleh serangan udara Israel.

Truk-truk tersebut membawa 44.000 botol air minum – cukup untuk 22.000 orang dalam satu hari, menurut UNICEF.

"Keterbatasan air yang pertama ini akan menyelamatkan nyawa, namun kebutuhannya mendesak dan sangat besar," kata Direktur Eksekutif UNICEF, Catherine Russell.

Baca juga: Rencana Israel Buat Gaza: Tiga Tahap Operasi Militer Lalu Cuci Tangan, Bikin Pemerintahan Boneka

"Pertama, terbatasnya air akan menyelamatkan nyawa, namun kebutuhannya mendesak dan sangat besar," lanjut Russell.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken mendukung datangnya bantuan.

Blinken pun mendesak semua pihak untuk menjaga wilayah perbatasan Rafah agar tetap terbuka.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas