Remaja yang Diduga Dianiaya Polisi Iran karena Langgar Peraturan Hijab, Dinyatakan Mati Otak
Remaja yang diduga dianiaya polisi Iran dinyatakan mati otak. Armita Geravand mengalami koma sejak awal Oktober lalu.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati
Twitter Hengaw_English/IRNA
Remaja 16 tahun Armita Geravand diduga dipukuli hingga koma oleh polisi moral Iran karena melanggar aturan berjilbab. Kini ia dinyatakan mati otak.
Iran mewajibkan perempuan untuk menutupi rambut mereka dan mengenakan pakaian panjang dan longgar.
Pelanggar akan menghadapi teguran publik, denda atau penangkapan.
Pada bulan Agustus lalu, surat kabar online Faraz mengungkapkan bahwa pemerintah kota di Tehran telah mempekerjakan 400 “petugas hijab.”
Menurut laporan tersebut, yang tidak dibantah oleh anggota Dewan Kota Teheran, misi personel petugas hijab adalah untuk mengeluarkan peringatan lisan, mencegah perempuan tanpa jilbab masuk dan menyerahkan perempuan yang tidak patuh kepada polisi.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)
Berita Rekomendasi