AS Cemas Pasukan Israel Cuma Antar Nyawa Masuk Gaza: Tak Ada Taktik Jelas untuk Serangan Darat
Washington mendesak adanya “pertimbangan yang hati-hati” dari Israel sebelum melancarkan operasi darat apa pun di wilayah kantong Palestina
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Door to door combat battle itu dicatat sebagai paling kejam yang dialami pasukan AS setelah invasi ke negara tersebut pada tahun 2003.
"Glynn dilaporkan akan memberi saran kepada pasukan Israel tentang “cara mengurangi korban sipil dalam peperangan perkotaan,” menurut Associated Press, yang mengutip seorang pejabat AS yang tidak disebutkan namanya.
Namun, Koordinator Dewan Keamanan Nasional John Kirby mengatakan kepada wartawan pada hari Senin bahwa penasihat Amerika tidak akan bertugas dalam peran tempur.
Tugas personel AS hanya akan berkonsultasi dan memberi advis ke komandan temppur Israel.
Sementara itu, pejabat lain yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada New York Times bahwa Glynn tidak akan tetap berada di Israel jika invasi darat dimulai.
Selama panggilan telepon dengan Gallant pada Senin, Menteri Pertahanan Austin dilaporkan menekankan “pentingnya perlindungan warga sipil,” dan “mendorong” militer Israel untuk “melakukan operasi mereka sesuai dengan hukum perang.”
Dietahui, IDF telah mendapat kecaman dari beberapa kelompok hak asasi manusia atas serangan terhadap bangunan sipil di Gaza, yang telah menyebabkan sedikitnya 5.000 warga Palestina tewas dan ribuan lainnya terluka, menurut pejabat setempat.
Sekitar 1.400 orang di Israel telah terbunuh sejak putaran terakhir permusuhan meletus pada tanggal 7 Oktober, ketika Hamas melancarkan salah satu serangan terbesarnya hingga saat ini.
Ratusan ribu penduduk di Gaza terpaksa mengungsi di tengah kekerasan tersebut, dan banyak dari mereka sangat membutuhkan bantuan.
Hal ini juga memicu peringatan akan adanya bencana kemanusiaan dari PBB dan organisasi lainnya.
(oln/NYT/AP/*)