Pasukan Elite Storm-Z Rusia Kini Jadi 'Batalyon Penal', Tumbal Buat Tentara Ukraina di Garis Depan
Turun statusnya unit pasukan khusus Strom Z menjadi batalyon penal, disebut, adalah contoh terbaru dari pasukan Moskow yang diganggu masalah kronis
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
"Meskipun laporan tentang unit hukuman pertama kali muncul pada awal tahun 2023, kelompok sebesar perusahaan ini kemungkinan besar pertama kali diterjunkan pada tahun 2022,” tambah laporan kementerian Inggris.
"Disebutkan, setelah Rusia kehilangan banyak tentara profesional pada bulan-bulan awal perang, tahanan menjadi korban terbesar pada musim semi dan musim panas di Ukraina tahun ini," menurut laporan sebuah riset yang diterbitkan pada pertengahan Juni oleh BBC dan media independen Rusia , Zona Media.
Para komandan Rusia “mengirimkan mereka ke depan dengan harapan mereka akan dibunuh,” kata Jack Watling, dari lembaga pemikir pertahanan Royal United Services Institute yang berbasis di London, kepada proyek tersebut awal tahun ini.
“Militer Rusia menyerang pasukan ini dengan jumlah yang signifikan.”
“Unit Storm-Z, mereka hanya daging,” kata seorang tentara kepada Reuters awal bulan ini.
Analis Barat mengatakan selama perang, pasukan Rusia, baik militer konvensional maupun pasukan bayaran yang berperang untuk Moskow, menderita karena moral yang buruk, tingkat kecanduan alkohol yang tinggi, dan hanya menerima sedikit pelatihan menyeluruh sebelum dikerahkan.
Narapidana di unit "Storm-Z" diyakini menjadi bagian dari operasi Rusia di timur laut Ukraina awal tahun ini.
Di Luar Rantai Komando Struktural
Meski begitu, gambaran keseluruhan terkait situasi di unit tempur Storm-Z ini masihi belum jelas.
Pada April 2023, lembaga pemikir AS, Institute for the Study of War, menggambarkan setiap kompi "Storm-Z" sebagai "di luar struktur unit tentara konvensional", namun tetap terikat dengan resimen dan brigade Rusia yang sudah ada.
"Setiap regu hukuman yang ditempatkan dalam unit tentara reguler memiliki sekitar 100 hingga 150 anggota baru, dan “biasanya dikirim ke bagian garis depan yang paling terbuka dan sering kali mengalami kerugian besar,” lapor Reuters pada awal Oktober.
“Banyak laporan menunjukkan bahwa unit-unit tersebut diberi prioritas terendah untuk dukungan logistik dan medis, namun berulang kali diperintahkan untuk menyerang,” kata pemerintah Inggris pada hari Selasa.
(oln/bbc/NW/*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.