Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Drone Kamikaze Rusia 'Battle Beaver' Hancurkan Tiga Tank Leopard Ukraina dalam Dua Hari

Unit khusus drone kamikaze ini disebutkan memang bertugas untuk memburu kendaraan lapis baja Ukraina

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Drone Kamikaze Rusia 'Battle Beaver' Hancurkan Tiga Tank Leopard Ukraina dalam Dua Hari
sputnik
Seorang prajurit Rusia di distrik militer pusat ambil bagian dalam pelatihan operator drone pengintai dan drone serang. 

'Battle berang-berang' mengklaim telah menghancurkan

Drone Kamikaze Rusia 'Battle Beaver' Hancurkan Tiga Tank Leopard Ukraina dalam Dua Hari

TRIBUNNEWS.COM - Pasukan militer Rusia  unit spesialisasi drone kamikaze first-person view (FPV) mengklaim telah berhasil melawan tiga tank tempur Leopard buatan Jerman hanya dalam dua hari.

Unit khusus drone kamikaze ini disebutkan memang bertugas untuk memburu kendaraan lapis baja Ukraina yang berasal dari bantuan negara Barat sekutu Kiev.

Drone FPV, dalam konteks konflik Ukraina, disebutkan berjenis quadcopter yang dipersenjatai.

Baca juga: Rusia Punya Sistem Rudal Pertahanan Udara Baru, 24 Jet Ukraina Rontok dalam Lima Hari Terakhir

Drone ini dikemudikan oleh operator yang memakai headset, dengan layar yang menampilkan siaran langsung dari kamera yang terpasang.

Cara pengendalian drone ini dilaporkan meningkatkan keterampilan piloting, memungkinkan serangan presisi pada bagian target dimana senjata dapat menimbulkan kerusakan maksimum.

BERITA TERKAIT

Drone ini biasanya membawa granat roket anti-tank untuk peluncur biasa, seperti RPG.

Operator drone Ukraina dari Brigade Mekanik Terpisah ke-24 menguji peralatan militer baru termasuk drone FPV di area pelatihan di tengah perang Rusia-Ukraina di Oblast Donetsk, Ukraina pada 03 Agustus 2023.
Operator drone Ukraina dari Brigade Mekanik Terpisah ke-24 menguji peralatan militer baru termasuk drone FPV di area pelatihan di tengah perang Rusia-Ukraina di Oblast Donetsk, Ukraina pada 03 Agustus 2023. (Wojciech Grzedzinski/Anadolu Agency via Getty Images)

Pada hari Selasa dan Rabu saluran Telegram merilis video tiga drone FPV yang menyerang tank Leopard.

Unggahan itu menampilkan operasi tempur BOBR, unit khusus drone kamikaze Rusia yang merupakan singkatan dari “Unmanned Rapid Response Squad” dalam bahasa Rusia.

"Nama itu membentuk akronim yang berarti “berang-berang”, yang menginspirasi kekuatan untuk menggunakan hewan pengerat tersebut sebagai maskotnya," tulis laporan RT.

Serangan drone tersebut tampaknya dilakukan dalam dua operasi terpisah.

Pada sebuah serangan drone Rusia ke tank Leopard Ukraina di Selasa (24/10/2023), tank pertama diserang saat bergerak maju, menembakkan senjata utamanya.

VIDEO KLIK DI SINI

Serangan kedua, terlihat dari video, sepertinya tank Leopard yang menjadi target mencoba mundur, dilihat dari pemasangan tabir asap tepat sebelum terkena serangan.

VIDEO KLIK DI SINI

Video pada Rabu (25/10/2023) tampaknya menunjukkan serangan mendadak terhadap tank yang bergerak.

VIDEO KLIK DI SINI

Dalam ketiga kasus tersebut, operator drone kamikaze Rusia menargetkan rak turret, sebuah kompartemen di belakang turret tempat sebagian amunisi tank dapat disimpan.

Tidak jelas di mana tepatnya video itu direkam.

Seorang prajurit Rusia di distrik militer pusat ambil bagian dalam pelatihan operator drone pengintai dan drone serang.
Seorang prajurit Rusia di distrik militer pusat ambil bagian dalam pelatihan operator drone pengintai dan drone serang. (sputnik)

Unit Eksperimental

Menurut media Rusia, BOBR dimulai sebagai unit eksperimental kecil Kementerian Pertahanan pada bulan September 2022.

Secara cepat, unit ini dikerahkan kembali ke bagian garis depan di mana target yang sesuai bisa ditemukan.

Sejak itu dilaporkan telah berkembang menjadi seluruh program regu drone FPV seluler.

Pada hari Minggu, Presiden Ukraina Vladimir Zelensky memerintahkan pasukannya untuk maju “setidaknya 500 meter” setiap hari untuk memperbaiki situasi di garis depan.

Pada bulan-bulan sebelumnya, Kiev dilaporkan menyimpan sebagian besar kendaraan lapis baja buatan Barat sebagai cadangan, setelah upaya awalnya untuk menembus garis pertahanan Rusia pada bulan Juni gagal.

(oln/*/RT)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas