7.000 Nama Korban Palestina Dirilis, Aktivis Marah karena Joe Biden Ragukan Data RS di Gaza
Sekitar 7.000 nama korban jiwa Palestina dirilis oleh Kemenkes Gaza. Aktivis marah kepada Presiden AS Joe Biden yang meragukan data RS di Gaza.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Nuryanti
TRIBUNNEWS.COM - Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza merilis daftar korban jiwa dalam serangan balasan Israel sejak Sabtu (7/10/2023).
Daftar warga Palestina sejumlah 7.000 nama itu terbentang di lebih dari 150 halaman.
Beberapa nama menampilkan nama belakang yang sama, yang berarti seluruh keluarga telah musnah akibat serangan udara Israel.
Kematian tersebut termasuk hampir 3.000 anak-anak.
Sehari sebelumnya, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden meragukan angka-angka tersebut.
Ia mengatakan, dia tidak yakin dengan angka yang digunakan oleh Palestina.
“Saya tidak menduga orang-orang Palestina mengatakan yang sebenarnya tentang berapa banyak orang yang terbunuh,” kata Biden pada hari Rabu (26/10/2023), dikutip dari The Guardian.
Baca juga: Perang Bayangan Iran vs Israel Memanas, AS-China Sama-sama Was-was Teheran Bikin Konflik Meluas
Aktivis Kecam Komentar Joe Biden yang Tak Manusiawi
Para pembela hak asasi manusia Palestina berpendapat, komentar Joe Biden adalah upaya pemerintahan AS untuk “tidak memanusiakan” warga Palestina dan mengabaikan penderitaan mereka.
Sementara itu, AS malah mendukung kampanye pengeboman Israel.
“Pernyataan presiden sangat keterlaluan, tidak bertanggung jawab, dan sangat rasis serta anti-Palestina,” kata aktivis Palestina-Amerika Zeina, Ashrawi Hutchison, kepada Al Jazeera.
Menurutnya, komentar itu seolah-olah Presiden Joe Biden belum cukup jauh untuk terlibat dalam genosida di Gaza.
"Sekarang dia mengatakan tidak mempercayai kami ketika kami mengatakan kami sedang dibunuh," katanya.
"Untuk apa kita berbohong soal kematian," lanjutnya.