Iran: AS Dukung Genosida Israel terhadap Warga Palestina di Gaza, Konflik Bisa Meluas
Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amir-Abdollahian mengatakan AS mendukung genosida Israel terhadap warga Palestina di Gaza, konflik bisa meluas.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amir-Abdollahian, mengatakan Amerika Serikat (AS) terlibat dalam genosida Israel terhadap warga Palestina di Gaza.
Pernyataan ini disampaikan dalam pidatonya kepada Majelis Umum PBB di New York, AS, pada Kamis (26/10/2023).
Diketahui, AS menyatakan dukungan pada Israel dengan alasan membela diri dan mengirimkan senjata ke negara tersebut.
"Saya katakan terus terang kepada negarawan dan kekuatan militer Amerika yang kini mengendalikan genosida di Palestina, bahwa kami tidak menyambut baik perluasan perang di wilayah ini," katanya.
Ia memperingatkan, kekacauan di Gaza bisa terjadi di AS jika genosida di Gaza terus berlanjut, dikutip dari ABC News.
"Saya memperingatkan, jika genosida di Gaza terus berlanjut, mereka (AS-red) tidak akan luput dari kekacauan ini,” lanjutnya.
Baca juga: 7.000 Nama Korban Palestina Dirilis, Aktivis Marah karena Joe Biden Ragukan Data RS di Gaza
Menurut Menlu Iran tersebut, AS terlalu ikut campur urusan di kawasan Asia Barat itu.
“Ini adalah rumah kami dan Asia Barat adalah kawasan kami. Kami tidak berkompromi dengan pihak mana pun dan pihak mana pun serta tidak keberatan jika menyangkut keamanan rumah kami,” tambahnya.
AS Kirim Pasokan Militer ke Israel
Baca juga: Update Perang Israel-Hamas Hari ke-21, Gaza Rilis Dokumen 212 Halaman Berisi Nama 7.028 Korban Tewas
Meski AS mendorong masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza, AS juga mengirimkan pasokan militer ke Israel.
Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amir-Abdollahian, sebelumnya juga mengritik keputusan AS untuk mendukung Israel dengan peralatan militer untuk melancarkan serangan di Gaza.
“Sangat disayangkan Presiden AS mengumumkan, AS akan mengirimkan ratusan pesawat, kapal dan truk berisi peralatan militer ke wilayah pendudukan untuk mendukung pembunuhan massal yang dilakukan Israel di Gaza," kata Amir-Abdollahian, Minggu (22/10/2023), dikutip dari Al Jazeera.
Ia lalu membandingkan semangat AS yang terlihat lesu ketika mengupayakan bantuan kemanusiaan ke Gaza.
"Tetapi AS hanya berhasil mengoordinasikan rencana untuk 20 truk yang membawa bantuan kemanusiaan memasuki Gaza yang terkepung,” lanjutnya.
Menurutnya, jika eskalasi di kawasan itu terus berlanjut, maka konflik akan semakin meluas.
“Jika AS dan rezim Israel tidak segera menghentikan kejahatan terhadap kemanusiaan mereka, akan ada kemungkinan terjadi apa pun kapan saja dan kawasan ini bisa lepas kendali,” tambahnya.
Invasi Darat Israel di Gaza akan Picu Perang di Lokasi Lain
Baca juga: Perang Bayangan Iran vs Israel Memanas, AS-China Sama-sama Was-was Teheran Bikin Konflik Meluas
Menteri Iran tersebut juga memperingatkan, invasi darat Israel di Gaza, yang telah direncanakan, dapat memicu perang di lokasi lainnya.
Pidato Menlu Iran di depan Majelis Umum PBB pada Kamis (26/10/2023), menyoroti Presiden AS Joe Biden yang sebelumnya mengirimkan bantuan militer ke Israel untuk mendukung kampanye menghancurkan Hamas Palestina di Gaza.
Namun, serangan udara itu justru menewaskan lebih dari 7.000 warga Palestina di Gaza.
Alasan AS Kirim Pasukan di Dekat Israel
Joe Biden mendorong Kongres AS untuk mengesahkan paket batnuan militer senilai 14 miliar USD untuk Israel.
Tidak hanya itu, AS juga menempatkan dua kelompok kapal induk, aset angkatan laut lainnya, satu skuadron jet tempur F-16, sistem pertahanan udara dan 900 tentara di dekat Israel sejak serangan Hamas pada Sabtu (7/10/2023).
Joe Biden menyatakan pengerahan itu untuk menghalanig Iran terlibat dalam konflik itu, baik secara langsung atau melalui kelompok militan Hizbullah di Lebanon.
Namun, Iran berpendapat dukungan penuh AS terhadap Israel akan membuat peningkatan eskalasi lebih mungkin terjadi.
Konflik terbaru antara Hamas Palestina dan Israel ini terjadi setelah Hamas menerobos perbatasan di Jalur Gaza untuk menyerang Israel pada Sabtu (7/10/2023).
Hamas menculik kurang lebih 200 warga Israel dan meluncurkan roket yang menewaskan 1.400 warga Israel.
Israel membalas serangan dengan membombardir Gaza dengan alasan menghancurkan sistem Hamas.
Hingga Jumat (27/10/2023), lebih dari 7.028 orang terbunuh di Palestina dan lebih dari 17.439 lainnya terluka.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.