Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Nge-tes Pasukan Lawan Hamas Masuk ke Gaza, Israel Kembali Lancarkan Serangan Darat Terbatas Beruntun

Serangan darat terbatas Israel ini menjadi yang kedua berturut-turut setelah serangan pada malam sebelumnya masuk ke Gaza.

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Nge-tes Pasukan Lawan Hamas Masuk ke Gaza, Israel Kembali Lancarkan Serangan Darat Terbatas Beruntun
AFP/JACK GUEZ
Pasukan Israel berpatroli di lokasi yang dirahasiakan di sepanjang perbatasan dengan Jalur Gaza pada 19 Oktober 2023, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Palestina Hamas. (JACK GUEZ / AFP) 

“Mereka tertembak berkeping-keping dan mengalami kerugian besar, seperti yang saya pahami,” tambah Macgregor.

Tunggu Persetujuan Penuh Kabinet Perang

Israel mengumumkan rencana untuk melancarkan invasi darat penuh skala besar ke Jalur Gaza setelah Hamas meluncurkan serangan Operasi Banjir Al-Aqsa pada 7 Oktober.

Tujuan yang dinyatakan IDF dari serangan darat besar-besaran ini adalah untuk “membasmi” Hamas.

Israel mengatakan pihaknya bermaksud untuk menemukan dan menghancurkan jaringan terowongan kelompok tersebut yang luas.

Tujuan lain Israel adalah memusnahkan infrastruktur Hamas sementara tentaranya melakukan serangan bombardemen dari udara dan laut.

Namun, Tel Aviv terus menunda operasi tersebut, bertepatan dengan laporan bahwa Washington tidak yakin dengan kesiapan Israel untuk melakukan invasi darat.

Baca juga: AS Cemas Pasukan Israel Cuma Antar Nyawa Masuk Gaza: Tak Ada Taktik Jelas untuk Serangan Darat

Meskipun demikian, pasukan khusus AS telah memberikan nasihat dan berkoordinasi dengan tentara Israel untuk mempersiapkan diri.

BERITA REKOMENDASI

“Kepemimpinan militer telah menyelesaikan rencana invasi, namun [Benjamin] Netanyahu telah membuat marah para perwira senior karena menolak menandatanganinya – sebagian karena dia menginginkan persetujuan dengan suara bulat dari anggota kabinet perang yang dia bentuk setelah serangan 7 Oktober, ” tulis laporan New York Times (NYT) pada 26 Oktober, mengutip dua sumber anonim yang hadir pada pertemuan kabinet Israel.

“Para analis percaya bahwa Netanyahu khawatir mengenai pemberian lampu hijau secara sepihak karena, dengan kepercayaan publik terhadap kepemimpinannya yang sudah menurun, dia takut disalahkan jika operasi tersebut gagal,” tambah laporan NYT.

Berdasarkan jajak pendapat baru-baru ini, mayoritas warga Israel percaya kalau Netanyahu harus memikul tanggung jawab atas kegagalan besar-besaran di bidang keamanan dan intelijen yang menyebabkan keberhasilan Operasi Banjir Al-Aqsa menembus tembok perbatasan.

IDF pada 25 Oktober mengumumkan kalau mereka sedang menunggu pengiriman peralatan tempur tambahan dari Amerika Serikat, namun terus menyatakan kalau invasi darat penuh ke Gaza akan segera terjadi.

Para analis mengatakan tujuan Israel untuk “membasmi” Hamas terlalu ambisius.

Menurut Hasan Illaik, analis dan penulis dari TC, operasi semacam itu akan menyeret Israel ke dalam perang multi-front besar-besaran di kawasan.

"Adapun Brigade Al-Qassam Hamas telah mempersiapkan diri dengan matang untuk menghadapi Israel di lapangan," tulisnya.

(oln/tnt/TC/*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas