Israel Umumkan Fase Baru Aksi Militer Lawan Hamas Dimulai, Lima Ribu Tentara AS Ikut Masuk Gaza
Saat Israel dan tentara AS masuk Gaza dan memulai serangan darat skala besar pertama, Brigade AL Qassam Hamas menembakkan roket ke Tel Aviv
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Israel Umumkan Dimulainya Fase Baru Aksi Militer Lawan Hamas, Lima Ribu Tentara AS Ikut Serta Masuk Gaza
TRIBUNNEWS.COM - Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant mengumumkan, militernya sudah memulai tahap baru operasi di Jalur Gaza, Sabtu (28/10/2023).
Pengumuman itu menyusul laporan sebelumnya pada Jumat (27/10/2023) malam kalau IDF, tentara Israel, ditemani pasukan elite Amerika Serikat (AS) Delta Force, sudah masuk ke wilayah Gaza dalam serangan darat skala besar pertama mereka.
Baca juga: Tentara Israel Ditemani Pasukan Elite Delta Force AS Masuk Gaza, Hamas Sambut Pakai Rudal Kornet
Gallant menyebut tahap baru operasi militer di Gaza akan berlanjut hingga ada perintah baru selanjutnya.
“Kami telah memasuki fase baru dalam perang… (Aksi militer) akan terus berlanjut sampai perintah baru dikeluarkan,” kata Gallant seperti dikutip oleh sebuah surat kabar Israel.
Seperti diberitakan, Israel menggambarkan operasi militer mereka ke Gaza untuk menyapu bersih pejuang Palestina Hamas yang menyerang pada Sabtu (7/10/2023) silam.
Operasi militer IDF itu akan berlangsung dalam tiga tahap.
Pertama, bombardemen lewat serangan udara, langkah yang sudah dilakukan selam tiga minggu tanpa henti di Gaza dan menewaskan lebih dari enam ribu warga, termasuk wanita dan anak-anak.
Baca juga: Rencana Israel Buat Gaza: Tiga Tahap Operasi Militer Lalu Cuci Tangan, Bikin Pemerintahan Boneka
Tahap kedua adalah serangan darat besar-besaran di dalam wilayah Gaza yang dikuasai Hamas. Langkah ini sempat tertunda selama beberapa waktu namun akhirnya dieksekusi pada Jumat malam kemarin setelah sejumlah upaya percobaan dalam skala kecil.
Tahap berikutnya adalah menyiapkan kepemimpinan baru di Gaza jika Hamas sukses mereka berangus.
Total 5.000 Tentara AS Ikut dalam Serangan Semalam Israel di Gaza Utara
Sebanyak 5.000 tentara Amerika Serikat (AS) dilaporkan ikut ambil bagian dalam operasi darat Israel pada Jumat malam tersebut di Gaza utara.
Kabar itu dilansir kantor berita Iran pada Sabtu (27/10/2023), mengutip sejumlah sumber.
"Operasi Israel dilaporkan melibatkan tiga divisi dan beberapa brigade Angkatan Bersenjata AS," menurut kantor berita tersebut.
Tentara Israel kini mencoba membagi Jalur Gaza menjadi dua atau tiga zona dengan masuk dari wilayah tersebut.
"Setelah langkah taktis itu kemudian Israel memulai fase perang berikutnya dengan Palestina untuk menghilangkan hubungan antara kekuatan gerakan Palestina Hamas," kata laporan itu.
Brigade Al Qassam Tembaki Tel Aviv Pakai Roket
Sebagai respons atas serangan darat skala besar Israel ke Gaza pada Jumat tersebut, Sayap militer Hamas, Brigade Al Qassam, mengatakan pada Sabtu kalau mereka telah menembakkan roket ke Tel Aviv.
Serangan roket itu disebutkan sebagai tanggapan atas “pembantaian warga sipil” oleh Israel di Gaza.
“Brigade Qassam menembakkan roket ke Tel Aviv sebagai respons terhadap pembantaian warga sipil yang dilakukan Zionis,” katanya dalam sebuah pernyataan.
Laporan menyebut, IDF kemudian membunyikan sirene tanda bahaya serangan udara di Tel Aviv dan pusat kota Israel saat serangan dari Brigade Al Qassam itu terjadi.
Sayap militer Hamas ini juga mengatakan bahwa kalau telah menembakkan roket ke tempat berkumpulnya pasukan Israel di kota Mivtahim di Israel selatan, dekat perbatasan Jalur Gaza.
(oln/updates/*/Aljzr/sptnk)