Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mencekam! Perang Terbuka Merembet ke Lebanon

Warga Lebanon sangat mengkhawatirkan perang terbuka antara pasukan Hizbullah dengan Israel akan merembet ke Lebanon.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Mencekam! Perang Terbuka Merembet ke Lebanon
AFP/AFP
Asap mengepul dekat situs militer Israel di desa perbatasan selatan Lebanon, Aita al-Shaab, menyusul penembakan yang dilakukan oleh Hizbullah. Minggu (15/10/2023) Eskalasi konflik berkembang melibatkan Hizbullah Lebanon dengan Israel hingga saling baku tembak mematikan di perbatasan dengan kelompok pejuanga Hamas yang didukung Iran mengaku bertanggung jawab atas serangan yang menurut Israel menewaskan seorang warga sipil, yang semakin meningkatkan ketegangan lintas batas selama perang Israel dengan militan yang berbasis di Gaza. (STR/AFP) 

Namun demikian, dia mencatat bahwa peningkatan kekerasan masih mengkhawatirkan. Hizbullah mengklaim telah kehilangan 50 pejuangnya dalam pertempuran tersebut, dan Israel mengatakan enam tentaranya juga tewas.

“Kami melihat peningkatan yang terus meningkat setiap beberapa hari. Ini adalah pola yang stabil,” kata Slim. “Trennya sudah terlihat jelas… namun sejauh ini, hal tersebut tampaknya tidak lepas kendali.”

Sementara itu, pejuang Palestina yang berbasis di Lebanon juga meningkatkan serangannya.




Pada tanggal 29 Oktober, kelompok Palestina Hamas mengatakan para pejuangnya menembakkan roket dari Lebanon, sementara kelompok bersenjata Palestina lainnya juga mengaku bertanggung jawab atas peluncuran bahan peledak ke Israel utara.

Keterlibatan pejuang Palestina memungkinkan Hizbullah untuk mengklaim penyangkalan yang masuk akal jika pasukannya melintasi “garis merah” Israel seperti membunuh warga sipil atau menyerang kota-kota berpenduduk, kata Slim.

Namun serangan-serangan yang dipimpin Palestina adalah sumber ketegangan di Lebanon. Kelompok-kelompok seperti Organisasi Pembebasan Palestina memainkan peran penting dalam perang saudara yang berlangsung selama 15 tahun di Lebanon sebelum mereka diusir pada tahun 1982. Kehadiran pejuang Palestina lainnya masih kontroversial.

“Ini adalah risiko yang telah diperhitungkan oleh pihak [Hizbullah],” kata Slim tentang kolaborasi longgar kelompok tersebut dengan para pejuang Palestina, “karena bagi sebagian besar warga Lebanon, hal ini membawa kembali kenangan buruk”.

BERITA TERKAIT
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas