Irak Tuntaskan Pengerjaan Security Barrier Sepanjang 200 Km di Perbatasan Iran
Hal ini sejalan perjanjian keamanan yang ditandatangani antara Iran dan Irak yang juga menyerukan perlucutan senjata dan penghapusan milisi Kurdi
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Irak Tuntaskan Pengerjaan Security Barrier Sepanjang 200 Km di Perbatasan Iran
TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah Irak mengumumkan sudah menyelesaikan pembangunan security barrier sepanjang 200 kilometer di perbatasannya dengan Iran, Rabu (1/11/2023).
Tembok perbatasan ini merupakan bagian dari perjanjian keamanan perbatasan yang ditandatangani antara Baghdad dan Teheran pada Maret tahun ini.
"Otoritas perbatasan “menyelesaikan pemasangan penghalang keamanan (security barrier) sepanjang 200 kilometer dan memasang lebih dari 150 kamera termal di perbatasan dengan Iran,” tulis laporan media pemerintah Irak mengutip seorang pejabat kementerian dalam negeri negara tersebut, Rabu.
Baca juga: Komandan Pasukan Elite Quds Korps Garda Revolusi Iran Ada di Lebanon, Hizbullah Libas Pasukan Israel
“Tindakan tersebut menargetkan (penggagalan) operasi penyelundupan dan penyeberangan ilegal di sepanjang perbatasan antara Irak dan Iran,” tambah laporan tersebut.
Pada bulan Maret, pemerintah Irak menandatangani perjanjian keamanan perbatasan dengan Iran.
Irak Bersedia Lucuti Persenjataan Milisi Kurdi
Dalam kesepakatan itu, Irak berjanji untuk mengendalikan kelompok bersenjata Kurdi yang beroperasi di perbatasan kedua negara.
Sebagai bagian dari perjanjian tersebut, Baghdad setuju untuk melucuti senjata dan merelokasi militan Kurdi sebelum batas waktu 19 September.
Teheran telah mengeluarkan beberapa peringatan kalau mereka akan melanjutkan operasi militer terhadap kelompok bersenjata Kurdi di dekat perbatasannya jika pemerintah Irak tidak menerapkan pakta keamanan secara benar.
Proses pembangunan (security barrier) dimulai pada awal September melalui koordinasi dengan otoritas Kurdi di wilayah Kurdistan utara Irak.
“Perjanjian keamanan dengan Iran telah dipraktikkan oleh kedua partai yang berkuasa di Erbil dan Sulaymaniyah karena wilayah Kurdistan berada di bawah tekanan finansial dari pemerintah federal,” kata sumber Kurdi yang tidak disebutkan namanya kepada The New Arab pada 14 September.
Baghdad mengumumkan pada hari tenggat waktu kalau kelompok bersenjatanya telah dibubarkan dan direlokasi dari perbatasan Iran.
Selama bertahun-tahun, milisi Kurdi mengancam keamanan Iran dari wilayah Irak, terutama Partai Demokrat Kurdistan Iran (KDPI), yang beroperasi di pengasingan dari wilayah di Irak utara.
KDPI adalah kekuatan pendorong pemberontakan Kurdi tahun 1979 di Iran dan didukung oleh Saddam Hussein selama perang Iran-Irak.
Kelompok ini juga berperan dalam kerusuhan anti-pemerintah di Iran tahun lalu.
Iran telah melancarkan berbagai operasi dan serangan terhadap posisi KDPI di Irak.
(oln/TC/*)