Pasien Kedua Penerima Transplantasi Jantung Babi Meninggal 6 Minggu setelah Operasi
Pasien kedua yang menerima transplantasi jantung babi, Lawrence Faucette meninggal dunia, kurang lebih enam minggu setelah menjalani operasi.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Nuryanti
TRIBUNNEWS.COM - Pasien kedua yang menerima transplantasi jantung babi meninggal dunia, kurang lebih enam minggu setelah menjalani operasi.
Dilansir CBS News, kabar kematian Lawrence Faucette diumumkan oleh sang dokter pada Selasa (31/10/2023).
Lawrence Faucette menjalani operasinya pada 20 September 2023 kemarin dan meninggal pada 30 Oktober 2023.
Pria berusia 58 tahun itu pertama kali dirawat di UMMC pada 14 September 2023 setelah mengalami gejala gagal jantung.
Enam hari kemudian ia menjalani operasi eksperimental, cangkok jantung babi.
Menurut Pusat Medis Universitas Maryland (UMMC), Lawrence Faucette tidak memenuhi syarat untuk menjalani cangkok jantung manusia karena usianya yang sudah lanjut.
Selain itu, Lawrence Faucette juga punya penyakit arteri perifer, jadi ia tidak bisa melakukan transplantasi jantung manusia.
"Satu-satunya harapan saya yang tersisa adalah menjalani transplantasi jantung babi, xenotransplantasi," kata Faucette kepada rumah sakit dalam wawancara internal beberapa hari sebelum operasi.
Baca juga: Transplantasi Ginjal Tak Sempat Dilakukan, Shena Malsiana Lebih Dulu Berpulang
Awalnya, cangkok jantung babi berhasil dengan baik, tapi dalam beberapa hari terakhir, ada tanda-tanda penolakan sampai akhirnya Faucette meninggal dunia.
Beberapa waktu setelah menjalani transplantasi, dokternya melaporkan Faucette mengalami kemajuan signifikan, termasuk bisa mengikuti terapi fisik dan menghabiskan waktu bersama keluarga.
"Harapan terakhir Tuan Faucette adalah agar kami memanfaatkan sebaik-baiknya apa yang telah kami pelajari dari pengalaman kami, sehingga orang lain mendapat jaminan kesempatan untuk mendapatkan jantung baru, ketika organ manusia tidak tersedia," Direktur klinis Program Xenotransplantasi Jantung di Fakultas Kedokteran Universitas Maryland, dikutip dari CNN.
"Dia kemudian mengatakan kepada tim dokter dan perawat yang berkumpul di sekelilingnya bahwa dia mencintai kami. Kami akan sangat merindukannya," imbuh Griffith.
Dalam sebuah pernyataan yang dibagikan rumah sakit, istri Faucette, Ann mengatakan sang suami menyadari waktunya bersama keluarga sudah hampir habis.
"Dia tidak pernah membayangkan akan bertahan selama ini," kata Ann.
Baca juga: Dokter dan Montir Mobil di Pakistan Lakukan 328 Transplantasi Ginjal Ilegal
Faucette merupakan seorang veteran Angkatan Laut.
Ia juga ayah dari dua anak, yakni Frederick dan Maryland.
Upaya transplantasi organ dari hewan ke manusia atau Xenotransplant selama beberapa dekade telah menemui kegagalan karena sistem kekebalan tubuh manusia segera menghancurkan jaringan asing tersebut.
Dilansir NBC News, kini, para ilmuwan mencoba menggunakan organ babi yang dimodifikasi secara genetik agar lebih mirip manusia.
Kepala Xenotransplant jantung Dr Muhammad Mohiuddin mengatakan tim akan menganalisis apa yang terjadi dengan jantung babi itu sambil terus mempelajari organ babi.
Banyak ilmuwan berharap suatu hari nanti, Xenotransplantasi bisa memenuhi antrean untuk transplantasi organ.
Baca juga: Dua Bulan Hidup Dengan Jantung Babi, David Bennett Akhirnya Meninggal, Ini Sebabnya
Transplantasi Jantung Babi Lainnya
Pada Januari 2022, Universitas Maryland juga melakukan operasi eksperimental pertama pada David Bennett yang berusia 57 tahun.
Bennett meninggal dua bulan setelah operasi tersebut.
Meskipun tidak ada tanda-tanda penolakan pada minggu-minggu awal setelah transplantasi, otopsi menyimpulkan bahwa Bennett akhirnya meninggal karena gagal jantung yang dipicu "berbagai faktor kompleks".
Di antaranya termasuk kondisi Bennett sebelum operasi.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)