Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Untuk Pertama Kalinya, Joe Biden Serukan Jeda Terkait Serangan Israel ke Gaza, Begini Penjelasannya

Presiden AS Joe Biden akhirnya menyerukan untuk jeda sesaat terkait serangan Israel ke Gaza.

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Nanda Lusiana Saputri
zoom-in Untuk Pertama Kalinya, Joe Biden Serukan Jeda Terkait Serangan Israel ke Gaza, Begini Penjelasannya
MIRIAM ALSTER / KOLAM RENANG / AFP
Presiden AS Joe Biden bergabung dengan Perdana Menteri Israel untuk memulai rapat kabinet perang Israel, di Tel Aviv pada 18 Oktober 2023, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Palestina Hamas. 

Ia didesak untuk mengendalikan Israel yang menyerang Gaza tanpa henti.

Biden menghadapi reaksi keras dari warga Amerika keturunan Arab, yang merupakan konstituen penting di Partai Demokrat, karena dukungannya kuat terhadap Israel.

Dukungan terhadap Biden dari kalangan Amerika-Arab anjlok hingga 17 persen, menurut survei yang dilakukan oleh lembaga think-tank Arab American Institute (AAI).

Israel Serang Kamp Pengungsi Jabalia

KAMP PENGUNGSI DIBOM- Kamp pengungsi di Jabalia dibom dengan 6 bom buatan Amerika oleh pesawat tempur Israel, masing-masing berbobot satu ton bahan peledak, dan korban dilaporkan lebih dari 400 orang.
KAMP PENGUNGSI DIBOM- Kamp pengungsi di Jabalia dibom dengan 6 bom buatan Amerika oleh pesawat tempur Israel, masing-masing berbobot satu ton bahan peledak, dan korban dilaporkan lebih dari 400 orang. (tangkapan layar/Palestine Info Center)

Baca juga: Sikap Dua Raksasa Asia di Perang Gaza, Jepang Ikut AS Sanksi Hamas, China Hapus Israel di Peta

Di hari yang sama Joe Biden menyerukan jeda, Israel kembali menyerang Jabalia, kamp pengungsi terbesar di Gaza, Rabu.

Serangan tersebut merupakan serangan kedua setelah Israel juga menggempur Jabalia pada Selasa (31/10/2023).

Dalam serangan pada Selasa, Kementerian Kesehatan yang dikelola Hamas mengatakan lebih dari 50 orang tewas.

Sementara itu, Israel mengklaim telah membunuh seorang komandan Hamas dalam serangan itu.

BERITA REKOMENDASI

Kamp padat penduduk di utara Gaza yang terkepung itu mencakup area seluas 1,4 kilometer persegi.

Menurut PBB, ada sekitar 116.000 pengungsi terdaftar di kamp Jabalia.

Kepala Kemanusiaan PBB, Martin Griffiths, mengecam serangan yang menargetkan Jabalia, setelah kunjungan dua hari ke Israel dan wilayah pendudukan Palestina.

"Ini hanyalah kekejaman terbaru yang menimpa masyarakat Gaza, di mana pertempuran telah memasuki fase yang lebih mengerikan dengan konsekuensi kemanusiaan yang juga semakin mengerikan," ujar dia dalam sebuah pernyataan, masih dikutip dari AlJazeera.

Ia mengatakan, "Dunia tampaknya tidak mampu, atau tidak mau untuk bertindak.

Griffiths juga menambahkan, "Hal ini tidak dapat dibiarkan terus-menerus. Kami membutuhkan perubahan langkah."

"Kami membutuhkan pihak-pihak yang bertikai untuk sepakat menghentikan sementara pertempuran."

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas