Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Negara Arab Desak Hentikan Perang di Gaza demi Kemanusiaan, AS Sebut Itu Hanya Untungkan Hamas

AS dan negara-negara Arab yang menjadi sekutunya terpecah. Mereka memiliki pandangan berbeda berkait konflik di Gaza Palestina.

Editor: Willem Jonata
zoom-in Negara Arab Desak Hentikan Perang di Gaza demi Kemanusiaan, AS Sebut Itu Hanya Untungkan Hamas
JONATHAN ERNST / KOLAM RENANG / AFP
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken melambaikan tangan saat ia turun dari pesawat untuk memulai kunjungannya ke Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di bandara Internasional Ben Gurion dekat Tel Aviv pada 3 November 2023. Blinken tiba di Israel pada 3 November, kata seorang koresponden AFP yang ikut bersamanya, dalam perjalanan yang berfokus pada langkah-langkah untuk meminimalkan kerugian terhadap warga sipil dalam perang di Gaza. 

TRIBUNNEWS.COM - Kondisi di Gaza Palestina memprihatinkan. Korban jiwa dari kalangan sipil terus berjatuhan akibat serangan yang dilancarkan tanpa henti oleh Israel.

Hingga saat ini, 9500 orang tewas di Gaza akibat serangan Israel sejak 7 Oktober. Di antaranya 3.900 anak-anak dan 2.509 perempuan.

Jumlah tersebut memiliki potensi besar untuk terus bertambah jika gencatan senjata tidak dilakukan.

Karenanya, negara-negara Arab sekutu Amerika Serikan menaruh harapan agar segera dilakukan gencatan senjata menghentikan jatuhnya korban lebih banyak lagi di Gaza.

Namun, AS tidak sependapat berkait dengan upaya tersebut.

Hal itu terungkap pada pertemuan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dengan Menlu negara Arab di Yordania, Sabtu (4/11/2023).

AS menegaskan bahwa gencatan senjata saat ini akan menguntungkan Hamas.

“Kami tak bisa menerima justifikasi dari hak membela diri menjadi alasan melakukan hukuman kolektif terhadap warga Palestina di Gaza,” kata Menlu Mesir Sameh Shoukry dikutip Kompas.tv dari Associated Press.

Berita Rekomendasi

“Itu tak bisa sama sekali dilegitimasi sebagai pertahanan diri,” tambahnya.

Menlu Yordania Ayman Safadi mengatakan, negara Arab ingin gencatan senjata segera dilakukan.

“Seluruh wilayah ini tenggelam dalam lautan kebencian yang akan menentukan generasi yang akan datang,” ujarnya.

Namun, Blinken rupanya tak sependapat dengan koleganya dari negara-negara Arab.

“Dalam pandangan kami sekarang akan memudahkan Hamas untuk berkumpul lagi dan melakukan lagi apa yang terjadi pada 7 Oktober,” ujarnya.

Ia mengatakan, jeda kemanusiaan bisa menjadi hal penting dalam melindungi warga sipil, mendapatkan bantuan dan mengeluarkan warga asing, sambil tetap memungkinkan Israel mencapai tujuannya, yaitu mengalahkan Hamas.

Presiden Joe Biden pada Minggu (5/11/2023) sempat memberi sinyal menyetujui jeda perang demi kemanusiaan.

Namun, pernyataan Biden seperti tidak ada tindak lanjut berarti.

Perang di Gaza masih berkecamuk. Korban jiwa dari kalangan sipil terus berjatuhan.

Bahkan perang kian meluas menyusul militer Yaman mendeklarasikan ikut terlibat dalam perang yang dikobarkan Israel

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas